Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Kalau Galaksi Lain itu Ada, Kenapa Tak Terlihat di Langit?

Katanya, alam semesta itu dihuni oleh banyak galaksi. Kita tahu, ukuran galaksi-galaksi ini begitu besar. Namun, kenapa kita tidak melihat adanya galaksi di langit malam?
Info Astronomy - Katanya, alam semesta itu dihuni oleh banyak galaksi. Kita tahu, ukuran galaksi-galaksi ini begitu besar. Namun, kenapa kita tidak melihat adanya galaksi di langit malam?

Kita bisa. Dengan mata telanjang tanpa alat bantu pengamatan pun, kita bisa melihat adanya galaksi-galaksi yang dimaksud. Memang, tidak semua galaksi bisa diamati. Alam semesta memang dihuni oleh banyak galaksi, tapi jangan lupa, alam semesta itu juga luas. Lebih luas dari isi kepalamu.

Galaksi terdekat dengan Bumi kita adalah galaksi kerdil Awan Magellan Besar, jaraknya diperkirakan "hanya" 163.000 tahun cahaya. Sementara untuk galaksi yang lebih besar, yang terdekat dari Bumi adalah galaksi Andromeda, jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. 1 tahun cahaya setara dengan jarak 9,4 triliun kilometer, atau tepatnya 9.467.280.000.000 kilometer. Terbayang betapa jauhnya galaksi terdekat?

Yap, galaksi memang besar. Namun, jika galaksi terdekat saja berada pada jarak yang sangat jauh dari Bumi, kenampakannya akan tetap saja kecil dan redup. Ditambah lagi keberadaan polusi cahaya saat kamu mencoba mengamati galaksi dari daerah dekat perkotaan, galaksi-galaksi lain semakin tidak teramati.

Baca Juga: Kisah Penemuan Galaksi Lain Selain Bimasakti

Di artikel ini, kami akan jabarkan setidaknya ada 4 galaksi yang bisa diamati dengan mata telanjang, tapi dengan catatan lokasi pengamatan kamu bebas dari kebocoran polusi cahaya dan galaksi tersebut sedang muncul di langit (ingat, mereka juga terbit dan terbenam seperti bintang-bintang).

Awan Magellan Besar

Awan Magellan Besar atau AMB sebenarnya merupakan galaksi satelit Bimasakti, yang artinya galaksi kerdil ini mengitari pusat galaksi Bimasakti kita. Dari Bumi, AMB bisa diamati dengan mudah di langit arah selatan.

AMB terletak sekitar 22 derajat dari Kutub Selatan, kira-kira di perbatasan antara rasi bintang Dorado dan Mensa. Diameter sudutnya di langit memiliki lebar sekitar 9 hingga 11 derajat, dan bersinar dengan magnitudo visual 0,9 (artinya cukup terang untuk bisa diamati tanpa bantuan alat pengamatan).

Di langit Indonesia, AMB bisa diamati mulai dari bulan Desember hingga April setiap tahunnya. Patokannya adalah rasi bintang Orion. Ketika Orion mencapai titik tertinggi di langit, begitu pula AMB.

Seperti apa kenampakannya? Inilah AMB yang diabadikan di langit Bali, Indonesia oleh astrofotografer Sandi Astina Putra:

Awan Magellan Kecil

AMB tidak sendiri, ada pula Awan Magellan Kecil (AMK) yang, tentu saja, berukuran lebih kecil daripada AMB. Namun, sama seperti AMB, AMK merupakan galaksi satelit yang mengitari galaksi Bimasakti kita.

Baca Juga: Kita Hidup Bertetangga dengan Galaksi Kanibal

AMK terletak sekitar 20 derajat dari Kutub Selatan, tepatnya di tenggara rasi bintang Tucana. Untuk menemukan di mana letak AMK, tariklah garis lurus selebar 15 derajat (hampir selebar kepalan tangan) ke selatan dari bintang Achernar di rasi bintang Eridanus.

Kenampakan AMK jelas lebih kecil dan lebih redup daripada AMB, dengan diameter sudutnya hanya mencakup area sekitar 2,5 x 5 derajat. AMK bersinar dengan magnitudo visual +2, namun karena wujudnya menyebar, agak sulit untuk menemukan AMK daripada AMB. Langit yang lebih gelap sangat dibutuhkan.
Dalam gambar di atas, AMB berada di kiri bawah sedangkan AMK ada di kanan atas. Kalau langit benar-benar bersih dan polusi cahaya seperti gambar di atas, kedua galaksi memang berada di area langit yang minim bintang-bintang terang. Oh iya, AMK juga baik diamati dari Desember hingga April.

Andromeda

Bila sebelumnya AMB dan AMK adalah dua galaksi satelit Bimasakti, Andromeda (dikenal juga sebagai M31) merupakan galaksi spiral mirip Bimasakti yang jaraknya lebih jauh lagi, sekitar dua setengah juta tahun cahaya.

Galaksi Andromeda paling baik diamati pada malam-malam bulan Agustus hingga Oktober tiap tahunnya, ketika ia berada di titik tertinggi di langit saat tengah malam. Karena jaraknya jauh, kenampakan galaksi Andromeda akan seperti "pita" cahaya kecil di antara bintang-bintang.

Seperti inilah saat Andromeda dipotret di langit Bromo, Indonesia oleh astrofotografer Martin Marthadinata:
Galaksi Andromeda terletak di rasi bintang dengan nama yang sama dengannya, rasi bintang Andromeda. Untuk mengamatinya, kamu benar-benar membutuhkan kondisi langit yang bebas polusi cahaya dan cuaca cerah. Andromeda bersinar dengan magnitudo visual +3.

Triangulum

Galaksi ini bisa dibilang sebagai galaksi tetangga Andromeda, terlebih karena letak kenampakannya di langit Bumi tidak jauh dari si M31. Dikenal juga sebagai M32, Triangulum adalah galaksi spiral terdekat kedua dari Bumi dan Bimasakti, yang mana jaraknya sekitar 2,7 juta tahun cahaya.

Baca Juga: Ada Apa di Ruang Antargalaksi?

Untuk bisa menemukan galaksi Triangulum, cobalah untuk menemukan galaksi Andromeda dulu, keduanya terpisah sejauh 15 derajat di langit malam. Galaksi Andromeda sendiri juga bersinar 8 hingga 9 kali lebih terang dari galaksi Triangulum, yang magnitudo visualnya hanya +5,7.

Dengan magnitudo visual seredup itu, kamu mungkin sedikit kesulitan dalam menemukan galaksi Triangulum. Galaksi ini sangat redup, bahkan terkadang terlihat hampir transparan, seperti bintik air. Terlebih jika kamu belum pernah melihat objek langit jauh seperti ini sebelumnya, pengamatan galaksi Triangulum akan jauh lebih sukar lagi.

Kecuali kamu memiliki kamera yang mendukung pengaturan eksposur panjang, kamu bisa mengabadikan galaksi Triangulum (kanan bawah) bersama Andromeda dan bintang Mirach (tengah) seperti ini:
Nah, itulah galaksi-galaksi lain yang terlihat dan bisa diamati di langit malam. Tentu penggunaan teleskop akan jauh lebih membantumu dalam menemukan galaksi-galaksi ini. Untukmu yang sudah berencana membeli teleskop, kamu bisa beli di InfoAstronomy Store.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com