Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Jarak Terdekat dan Terjauh Bumi-Matahari (Perihelion dan Aphelion)

Jarak Terdekat dan Terjauh Bumi-Matahari (Perihelion dan Aphelion)


Info Astronomy — Selama periode ketika bumi berada pada jarak terjauh dari matahari (aphelion), suhu rata-rata dari seluruh bumi adalah sekitar 2,3°C lebih tinggi daripada saat bumi berada pada jarak terdekat dengan matahari (perihelion). Walaupun rata-rata intensitas sinar matahari yang jatuh di bumi selama aphelion adalah sekitar 7% lebih rendah dari selama perihelion, tetapi faktanya bumi menjadi lebih hangat selama periode di mana ia berada pada jarak terjauh dari matahari. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Seperti yang sudah bisa Anda duga kemudian atau sudah diketahui, musim tidak disebabkan oleh jarak bumi dari matahari, melainkan sepenuhnya disebabkan oleh fakta bahwa bumi miring pada porosnya sebesar 23,5°. Inilah sebabnya mengapa ketika sedang musim panas di belahan bumi utara, terjadi musim dingin di belahan bumi selatan, dan sebaliknya. Tanpa kemiringan ini, tidak akan ada perubahan musim, dan cuaca dari hari ke hari diseluruh dunia akan relatif seragam.

Selain itu, semua planet dalam perjalanan tata surya kita mengelilingi matahari dalam orbit elips. Jarak ke matahari untuk bumi bervariasi sekitar 1,7%. Kita berada pada jarak terdekat dengan matahari pada tanggal 5 Januari (perihelion) dengan jarak sekitar 91.100.000 mil (146.600.000 km). Dan berada pada jarak terjauh dari matahari pada bulan 5 Juli (aphelion) di sekitar 94.800.000 mil (152.600.000 kilometer). Jarak rata-rata dari matahari ke bumi yang dikenal sebagai 1 Unit Astronomi, (1 AU atau sekitar 93 juta mil).

Selama bulan-bulan musim dingin di belahan bumi utara, suhu keseluruhan belahan bumi selatan yang sedang mengalami musim panas tidak berubah sebanyak ketika belahan bumi utara yang mengalami musim panas. Hal ini karena komposisi yang berbeda antara belahan bumi selatan dibandingkan dengan belahan bumi utara. Belahan bumi selatan kebanyakan terdiri dari air sedangkan belahan bumi utara kebanyakan berupa daratan atau tanah. Dan seperti yang kita ketahui, air memiliki kapasitas panas signifikan yang lebih besar daripada tanah, sehingga panas yang diserap tidak sebanyak jika dibandingkan dengan jumlah yang diserap oleh tanah. Oleh karena itu, selama musim panas di belahan bumi selatan, suhu rata-rata keseluruhan dari belahan bumi selatan tidak meningkat sebanyak ketika belahan bumi utara mengalami musim panas.

Jadi intinya adalah adanya jumlah tanah yang lebih banyak pada belahan bumi utara dibandingkan dengan belahan bumi selatan. Tanah memanas lebih cepat dari air dan air mendingin jauh lebih lambat dibandingkan tanah. Jadi meskipun ada sedikit intensitas sinar matahari selama musim panas di belahan bumi utara, suhu rata-rata bumi lebih tinggi karena banyaknya panas yang diserap oleh daratan. Selain itu, musim panas di belahan bumi utara berakhir 2 sampai 3 hari lebih lama dari musim panas di belahan bumi selatan. Hal ini dikarenakan bumi bergerak lebih lambat di aphelion daripada perihelion. [inu]
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.