Saran pencarian

Bintang-bintang yang Kita Lihat di Langit Malam Sudah Mati, Benarkah?

Saat melihat bintang, kita sedang melihat ke masa lalu. Banyak bintang yang kita lihat di malam hari telah mati. Benarkah seperti itu? Atau "fakta" tersebut adalah keliru?
Info Astronomy - Ketika kita keluar pada malam hari dan menatap ke langit yang penuh bintang, gemerlap mereka tampak abadi dan tidak berubah. Namun, faktanya bukan bintang-bintang tersebut yang abadi, melainkan karena kita lah yang hidup dalam skala waktu yang jauh lebih pendek daripada bintang-bintang.

Bintang-bintang sangat mirip dengan kita. Mereka dilahirkan, mereka hidup, dan mereka mati. Beberapa mati dengan cara meredup setelah mengembang menjadi besar, beberapa lainnya meledak dalam supernova. Pada akhirnya, seperti kita, bintang-bintang fana.

Ada yang menarik dari fananya bintang-bintang ini. Pernahkah kamu mendengar "fakta" berikut: Saat melihat bintang, kita sedang melihat ke masa lalu. Banyak bintang yang kita lihat di malam hari telah mati.

Baca Juga: Betelgeuse Meredup, Tanda Akan Meledak?

Memang, pernyataan tersebut terdengar masuk akal. Bintang-bintang berjarak sangat jauh dari Bumi, cahayanya butuh jutaan tahun untuk bisa kita amati, bisa jadi sekarang ini mereka sudah mati. Lalu, apakah "fakta" tersebut benar?

Pernyataan pertama sebenarnya benar; ketika kita melihat ke bintang-bintang, kita sedang melihat cahaya yang mereka pancarkan pada masa lalu. Cahaya memang bergerak dengan cepat — sejauh yang kita tahu, bahkan cahaya adalah yang tercepat di alam semesta — tetapi ia tidak terlalu cepat.

Bergerak pada kecepatan sekitar 300.000 kilometer per detik, cahaya dari Matahari saja butuh delapan menit untuk tiba di Bumi. Dengan kata lain, cahaya Matahari yang kita rasakan dan lihat saat ni adalah cahaya Matahari delapan menit yang lalu. Lalu, bintang terdekat dari Matahari, sistem bintang tiga Alfa Centauri, cahaya darinya membutuhkan lebih dari empat tahun untuk sampai ke sini.

Ada sekitar 6.000 bintang yang terlihat dengan mata telanjang di langit malam yang cerah dan bebas polusi cahaya, dan sebagian besar dari mereka berada dalam jarak sekitar 1.000 tahun cahaya jauhnya dari Bumi. Banyak bintang-bintang yang lebih jauh dari jarak itu terlalu redup untuk diamati dari Bumi kita pada malam hari.

Baca Juga: Mengapa Usia Bintang Bisa Mencapai Miliaran Tahun?

Hanya bintang-bintang yang paling bercahaya yang dapat dilihat dari jarak yang lebih jauh, seperti bintang seperti Deneb, misalnya, yang berjarak 1.500 hingga 2.500 tahun cahaya, Eta Karina (7.500 tahun cahaya), dan Rho Kassiopeia (8.000-12.000 tahun cahaya).

Jadi, kesimpulannya adalah, ketika kita melihat ke bintang-bintang pada malam hari, kita tidak sedang melihat bintang-bintang yang sebenarnya sudah mati. Mengingat jaraknya yang masih "cukup dekat" seperti yang disinggung pada paragraf sebelumnya, bintang terjauh yang bisa kita lihat adalah kondisinya 10 milenium yang lalu, sementara kala hidup bintang jauh, jauh, jauh lebih lama dari itu.

Matahari kita, misalnya, masih akan menyala hingga setidaknya 5 miliar tahun ke depan. Bahkan bintang-bintang masif yang paling bercahaya, yang menghabiskan bahan bakar intinya jauh lebih cepat dari pada Matahari, dapat hidup selama 1 juta tahun lamanya. Itu berarti, peluang bintang sudah mati tapi cahayanya masih teramati dari Bumi sangat lah kecil.

Kecuali kita bisa melihat bintang-bintang yang berjarak 5 miliar tahun cahaya dari Bumi dengan mata telanjang (yang dalam hal ini tidak mungkin terjadi), barulah benar bahwa kita sedang melihat bintang mati namun cahayanya masih bisa diamati dari Bumi.

Baca Juga: Mengenal Supernova dan Mengapa Bintang Meledak

Juga, tidak semua bintang di alam semesta akan meledak dalam supernova. Beberapa bintang hanya masuk fase membengkak menjadi raksasa merah, lalu melepaskan lapisan terluarnya ketika bahan bakar heliumnya habis, dan kemudian meredup. Namun, proses itu membutuhkan waktu puluhan juta tahun, yang sekali lagi, jauh lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan cahaya untuk mencapai kita.

Bintang bermassa lebih rendah, seperti jenis bintang kerdil putih dan kerdil merah, bahkan tidak meledak ataupun melepaskan lapisan terlarnya. Mereka meredup seiring waktu, berlangsung ratusan miliar tahun.

Dengan begitu, "fakta" bahwa semua, atau sebagian besar, bintang-bintang yang dapat kita lihat di langit sudah mati adalah salah dan bukan fakta. Jadi, ketika kamu melihat ke langit malam, kenyataannya bintang-bintang yang kamu lihat itu masih ada dan akan ada selama kamu dan cucu-cucu kamu nanti hidup.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com