Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Kenapa di Daerah Saya Tidak Bisa Melihat Bimasakti?

Ketika melihat foto-foto bentangan Bimasakti yang tersebar di Internet, pernahkah kamu bertanya-tanya, "Kenapa di daerah saya tidak bisa melihat bentangan galaksi Bimasakti?" Apa hanya daerah-daerah tertentu saja yang bisa?
Info Astronomy - Ketika melihat foto-foto bentangan Bimasakti yang tersebar di Internet, pernahkah kamu bertanya-tanya, "Kenapa di daerah saya tidak bisa melihat bentangan galaksi Bimasakti?" Apa hanya daerah-daerah tertentu saja yang bisa?

Jawabannya, tidak juga, tapi iya.

Pada dasarnya, di manapun kita berada, kita bisa melihat bentangan galaksi Bimasakti di langit malam. Namun, tidak semua lokasi memungkinkan pengamatan tersebut berhasil. Misalnya untuk langit yang sudah tercemar polusi cahaya seperti di daerah perkotaan besar. Boro-boro Bimasakti, melihat satu bintang saja sudah bagus tuh.

Ya, pengamatan bentangan galaksi Bimasakti butuh area pengamatan yang minim polusi cahaya, disamping juga harus dalam cuaca yang cerah. Dengan begitu, kamu sebaiknya main ke daerah pedesaan atau ke puncak gunung. Wilayah-wilayah gelap adalah lokasi terbaik untuk melihat Bimasakti!

Tapi, gelap saja masih belum cukup, lho! Kamu harus perhatikan juga nih beberapa hal di bawah ini.

Tahu Kapan Bimasakti Muncul

Karena Bumi berotasi, bentangan galaksi Bimasakti bisa terbit dan terbenam juga tuh. Jadi sebelum berburu bentangan galaksi Bimasakti, kamu wajib untuk mencari tahu kapan Bimasakti terbit. Yang dimaksud Bimasakti di sini adalah bentangan debu dan gas yang khas di arah rasi bintang Sagitarius dan Skorpius, seperti pada foto ini:
Kalau kamu perhatikan gambar di atas kamu bisa melihat adanya jalur debu gelap dan putih yang membentang. Itulah bentangan galaksi Bimasakti. Melihat ke arahnya sama dengan melihat ke arah pusat galaksi kita sendiri, lho.

Ada yang dikenal sebagai musim Bimasakti, yakni masa-masa di mana merupakan waktu terbaik untuk melihat bentangan galaksi Bimasakti. Menurut DarkSkyFinder.com, musim Bimasakti dimulai pada bulan Februari. Namun, sayangnya, Februari masih musim penghujan di Indonesia sehingga masih sulit untuk mengamatinya.

Barulah pada akhir Maret hingga awal Mei, bentangan galaksi Bimasakti akan berada pada titik tertingginya tepat setelah senja. Masuk ke bulan Juni, Bimasakti mencapai visibilitas terbaiknya di langit malam.

Pada Juli dan seterusnya, bentangan Bimasakti tidak lagi dapat dilihat ketika ia baru terbit di atas cakrawala, melainkan sudah berada pada posisi yang cukup tinggi di langit saat malam hari, sehingga menjadi waktu-waktu terbaik kalau kamu mau melihat bentangan galaksi Bimasakti pada saat tengah malam, di mana langit sangat ideal karena sedang gelap-gelapnya.

Dan terakhir, dari Agustus hingga Oktober, Bimasakti masih bisa terlihat, namun ia akan terbenam lebih awal dan lebih awal setiap malam, sampai pada akhir Oktober ketika Bimasakti terbit menjelang Matahari terbit. Pada bulan November, Desember, dan Januari, bentangan galaksi Bimasakti tidak akan terlihat sama sekali karena berada di "belakang" Matahari dalam pandangan dari Bumi.

Perhatikan Fase Bulan

Cuaca sudah cerah, lokasi pengamatan gelap sudah didatangi, hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah fase Bulan. Ingat, pengamatan Bimasakti butuh kondisi langit yang gelap tanpa kebocoran cahaya sedikitpun, termasuk dari Bulan.

Fase Bulan purnama hingga 14 hari setelahnya harus dihindari jika kamu berniat untuk melihat Bimasakti. Sebab pada masa-masa itu, fase Bulan sedang terang-terangnya dan bisa muncul hingga pagi hari.

Fase terbaik untuk melihat bentangan Bimasakti adalah mulai fase Bulan baru hingga fase separuh awal. Karena pada saat itu, Bulan sudah terbenam lebih dulu sebelum tengah malam. Walau begitu, tetap harus disesuaikan juga dengan waktu terbitnya Bimasakti ya!

Jangan Berekspektasi Tinggi

Foto-foto bentangan galaksi Bimasakti yang tersebar di Internet memang tampak sangat bagus. Bimasakti tampak terang dan mempesona. Tapi, ketika kamu mengamatinya sendiri dengan mata telanjang, bentangan Bimasakti tidak akan seterang itu.

Menurut pengalaman saya mengamati bentangan galaksi Bimasakti di Belitung, kenampakannya di langit malam memang cukup khas karena seperti pita kabut putih yang membentang, tetapi tidak seterang hasil jepretan kamera.

Kenapa begitu? Sebab kamera memiliki fitur yang bernama long-exposure. Fitur ini memungkinkan kamera mengumpulkan cahaya sebanyak-banyaknya dari apa yang lensanya amati. Mata kita tidak bisa melakukan itu.

Semoga informasi ini bermanfaat untukmu ya. Sekarang kamu jadi tahu kan kapan harus melihat Bimasakti, menemukan lokasi yang gelap, dan merasakan sendiri bagaimana indahnya bentangan galaksi Bimasakti!

Bacaan lebih lanjut: 5 Langkah Mudah untuk Melihat Bimasakti di 2020
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com