Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Fakta-fakta Menarik Rasi Bintang Orion

Pernah melihat formasi tiga bintang sejajar di langit malam? Kemungkinan besar yang kamu lihat itu adalah bagian dari rasi bintang Orion. Mari mengenal rasi bintang ini dalam fakta-fakta menariknya~
Info Astronomy - Pernah melihat formasi tiga bintang sejajar di langit malam? Kemungkinan besar yang kamu lihat itu adalah bagian dari rasi bintang Orion. Oktober ini, rasi bintang Orion sudah mulai kembali terlihat. Mari mengenalnya dalam beberapa fakta menariknya.

Nama rasi bintang ini sendiri berasal dari mitologi Yunani, yang memiliki arti Sang Pemburu. Coba saja kamu perhatikan gambar di atas, bentuk rasi bintang ini memang seperti seorang pemburu yang sedang memegang busur panah.

Namun, setiap budaya memiliki pengamatan yang berbeda. Dalam budaya Jawa, rasi bintang Orion lebih dikenal sebagai Lintang Waluku.

Oke, biar kita lebih mengenal Orion, langsung simak fakta-fakta berikut ini yuk!

"Winter is Coming"

Rasi bintang Orion dapat dilihat oleh pengamat yang terletak di pada garis lintang antara +85° hingga -75°. Di Indonesia sendiri, rasi bintang ini paling mudah dilihat karena berada di dekat ekliptika, yang mana bisa berada di langit atas kepala.

Nah, rupanya, kemunculan rasi bintang Orion di malam hari menandakan adanya pergantian musim, lho! Jika Orion sudah muncul, itu artinya musim dingin akan segera datang di belahan Bumi utara, sebab rasi bintang ini terlihat pada malam hari dari Oktober hingga awal Mei. Namun, dari belahan Bumi selatan, Orion terlihat selama bulan-bulan musim panas.

Di Indonesia, khususnya dalam budaya Jawa, kemunculan rasi bintang Orion sering dianggap merupakan sebuah pertanda bagi para petani untuk segera bercocok tanam, sebab Orion alias Lintang Waluku selalu hadir di awal hingga akhir musim penghujan.

Bintang Super Raksasa Biru

Setidaknya, enam bintang utama di rasi bintang Orion, dengan pengecualian Betelgeuse si super raksasa merah, merupakan jenis bintang super raksasa biru. Dan jika diurutkan dari bintang yang paling terang, maka ketujuh super raksasa biru tersebut adalah:

Pertama, Rigel (Beta Orionis), adalah sistem tiga bintang yang saling mengorbit satu sama lain dan berjarak sekitar 772,51 tahun cahaya dari Bumi. Di langit malam, bintang ini bersinar dengan mangnitudo visual 0,12. Komponen utama Rigel diketahui 17 kali lebih masif, berdiameter 70 kali lebih besar, dan bersinar 85.000 kali lebih terang dari Matahari kita.

Kedua, Bellatrix (Gamma Orionis), adalah bintang raksasa putih kebiruan yang terletak 240 tahun cahaya jauhnya dari Bumi dengan magnitudo visual 1,64. Bintang ini 8 kali lebih masif dari Matahari kita dan memancarkan sekitar 6.400 kali luminositas Matahari.

Ketiga, Alnilam (Epsilon Orionis), adalah bintang super raksasa biru yang berjarak sekitar 1.300 tahun cahaya dari Bumi. Kenampakannya di langit malam memiliki magnitudo visual 1,70. Dengan sekitar 24 kali lebih masif dari Matahari kita, Alnilam bersinar 250.000 kali lebih bercahaya dari Matahari.
Keempat, Alnitak (Zeta Orionis), yang juga merupakan sistem tiga bintang raksasa biru yang berjarak sekitar 700 tahun cahaya dari Bumi kita. Bersinar dengan magnitudo visual 1,72, komponen utama Alnitak memiliki massa sekitar 20 kali lebih masif dari Matahari kita dan bersinar sekitar 10.000 kali lebih bercahaya.

Kelima, Saiph (Kappa Orionis), adalah sebuah bintang superraksasa biru yang berjarak 720 tahun cahaya dari Bumi. Di langit malam, bintang ini muncul dengan magnitudo visual 2,06. Saiph sendiri diketahui berukuran sekitar 16 kali lebih masif dari Matahari dan bersinar 18.000 kali lebih terang.

Keenam, Mintaka (Delta Orionis), merupakan sistem bintang ganda (dua bintang yang saling mengorbit) yang berjarak 900 tahun cahaya dari Bumi. Kedua bintang tersebut tampak sebagai bintang individu dari Bumi dengan magnitudo visual 2,25. Komponen utamanya merupakan bintang raksasa biru dengan lebih dari 20 kali massa Matahari dan 90.000 kali luminositas Matahari kita.

Sabuk Orion

Tiga bintang sejajar yang biasa kita lihat di langit malam merupakan bagian dari rasi bintang Orion, lho. Mereka dikenal sebagai asterisma, susunan bintang yang berada di dalam sebuah rasi bintang. Asterisma ini dikenal sebagai Sabuk Orion.

Sabuk Orion terdiri dari tiga bintang terang yang bernama Anilam, Alnitak, dan Mintaka. Ketiganya sangat mudah diamati dari Bumi, khususnya di Indonesia, walaupun kondisi langit berpolusi cahaya tinggi.

Keberadaan Planet Asing

Selain dihuni bintang-bintang terang, Sang Pemburu juga menjadi lahan perburuan yang subur untuk menemukan planet-planet asing. Nah, apa saja sih planet-planet yang sudah berhasil ditemukan?

Selain bintang-bintang terang yang sudah memiliki nama diri, Orion juga dihuni bintang-bintang redup. Salah satunya adalah bintang CVSO 30, berjarak 1.200 tahun cahaya dari Bumi. Menurut pengamatan pada tahun 2012 melalui Very Large Telescope di Cile, bintang ini teramati memiliki beberapa planet asing, dengan CVSO 30c adalah yang terbesar.

CVSO 30c diperkirakan merupakan sebuah planet raksasa gas yang mengorbit bintang induknya pada jarak 660 AU (660 kali jarak Bumi-Matahari) setiap 27.000 tahun. Selain itu, ada pula planet lainnya, CVSO 30b, juga merupakan sebuah raksasa gas namun berjarak lebih dekat dengan bintang induknya, yakni sekitar 0,008 AU.

Ada beberapa kemungkinan planet lain di Orion juga, meskipun keberadaannya masih perlu pengamatan lanjutan. Planet-planet tersebut adalah HD 38529b dan HD 38529c yang mengorbit bintang HD 38529, HD 38858b yang mengorbit bintang HD 38858, serta HD 37605b yang mengorbit bintang HD 37605.

Nah, itulah beberapa fakta menarik rasi bintang Orion. Selamat berburu rasi bintang Pemburu!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com