Bulan. Kredit: Wikimedia Commons |
Bukan tanpa bukti, keberadaan deposit air es di Bulan ini memiliki bukti pasti dari endapan es kuno yang menyebar di bagian yang tidak tersinari Matahari di kedua kutub Bulan.
Para ilmuwan yang bekerja di misi pencarian deposit air es di Bulan ini secara resmi mengumumkan penemuan mereka dalam jurnal Proceedings of National Academy of Sciences. Bukti-buktinya didasarkan pada data yang dikumpulkan oleh instrumen Moon Mineralogy Mapper (M3), sebuah instrumen ilmiah yang disematkan pada wahana antariksa pengorbit Bulan milik India, Chandryaan-1.
M3, yang dirancang untuk memindai bukti es padat di Bulan, berhasil mengidentifikasi tiga tanda spektral keberadaan deposit tersebut. Ketiga tanda spektral ini, menurut para ilmuwan seperti dilansir situs web resmi NASA, secara definitif membuktikan adanya air es di satu-satunya satelit alami milik Bumi kita tersebut.
Namun, karena kemiringan sumbu rotasi Bulan, deposit air es di kutub selatan dan utara Bulan ini tidak pernah terkena sinar Matahari secara langsung. Dengan kata lain, itu amat sangat luar biasa dingin. Para ilmuwan memperkirakan bahwa suhunya tidak pernah mencapai di atas -150° Celsius.
Warna biru merepresentasikan deposit air es. Kredit: NASA |
Ya, dengan adanya deposit air es yang melimpah di Bulan, manusia kemungkinan akan lebih mudah untuk mengeksplorasi dan bahkan tinggal di Bulan.
Deposit air es itu diperkirakan nantinya bisa diminum oleh para astronot Bulan, atau dimanfaatkan dengan mengubahnya menjadi hidrogen dan oksigen sebagai bahan bakar roket maupun mengubahnya menjadi oksigen yang bisa dihirup untuk bernapas.
Sudah siap untuk ikut menjelajahi Bulan?