Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Bintang Tabby Mengalami Peredupan Teredup

KIC 8462852, alias bintang Tabby, baru-baru ini teramati meredup lagi, yang mana ini merupakan peredupan cahayanya yang paling redup yang pernah diamati oleh umat manusia.
Ilustrasi. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Info Astronomy - KIC 8462852, alias bintang Tabby, baru-baru ini teramati meredup lagi, yang mana ini merupakan peredupan cahayanya yang paling redup yang pernah diamati oleh umat manusia.

Sejauh ini, para ilmuwan masih belum yakin atau belum tahu pasti mengenai peredupan sang bintang, dan bahkan belum jelas apakah peredupan terbaru ini akan mengubah hipotesis yang telah ada saat ini untuk menjelaskan perilaku bintang tersebut.

"Pada hari Jumat (16 Maret 2018), kami mencatat bahwa bintang ini meredup secara signifikan," ungkap Dr. Tabetha Boyajian, pemimpin studi bintang Tabby, dalam situs web resminya. "Ini adalah peredupan teredup yang pernah kami amati sejak identifikasi pertamanya. Wow!"

Tercatat, peredupan tersebut mencapai 4 persen dari cahaya normal bintang. Peredupan seperti ini sebenarnya bisa digunakan untuk menemukan planet yang lewat di depan bintang, namun melintasnya planet tidak sampai meredupkan empat persen cahaya bintang. Hal inilah yang lantas membuat bintang Tabby berbeda.

Penyebab peredupan masih membingungkan. Bintang ini pertama kali menjadi populer karena ada sebuah gagasan yang mengatakan bahwa ia ini dikelilingi oleh megastruktur asing yang dirancang untuk "memanen" sebanyak mungkin cahaya bintangnya, seperti Starkiller Base pada film Star Wars. Namun, tidak ada bukti ilmiah mengenai struktur seperti itu sejauh ini.

Para astronom sempat mengusulkan bahwa ada sekawanan komet sebagai penjelasan potensial dari peredupan ini, tetapi pengamatan lebih lanjut tidak menemukan bukti pendukung terkait usul itu. Gagasa lain sempat muncul, mengatakan bahwa bintang Tabby memiliki bintang pendamping yang mungkin telah mengacaukan cahayanya, tetapi studi baru-baru ini menunjukkan bahwa bintang di dekatnya tidak terikat secara gravitasi.

Satu hipotesis yang menarik menyatakan bahwa penyebabnya adalah ada planet bercincin besar yang menutupinya. Namun hipotesis ini masih perlu pengamatan lebih lanjut, sehingga penyebab peredupannya kini masih berupa tanda tanya.

Nama "Tabby" untuk bintang ini sendiri diambil dari nama Dr. Tabetha Boyajian, pemimpin utama dari studi awal yang meneliti bintang ini.

Bintang Tabby terletak 1.280 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Cygnus. Ini lebih besar, lebih terang, lebih masif, dan jelas lebih misterius daripada Matahari kita. Hmm... apakah "mereka" sedang memberi sinyal keberadaannya kepada kita?

Baca lebih jauh mengenai peredupan terbaru ini di sini.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com