Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Bagaimana Cara Memotret Bulan dengan Kamera Ponsel?

3 Desember 2017 mendatang, Bulan purnama terakhir tahun ini akan terjadi, dan peristiwa itu juga akan berbarengan dengan jarak terdekat dengan Bulan -- dikenal sebagai perigee -- sehingga Bulan akan tampak sedikit lebih besar.
Info Astronomy - Malam ini, Bulan akan mencapai fase purnama. Walaupun sebenarnya tidak ada fenomena yang spesial pada purnama malam ini, tidak ada salahnya kita tetap mengabadikannya. Nah, mau coba motret dengan kamera ponselmu?

Kamu mungkin salah satu dari banyak orang yang ingin mengabadikan kenampakan Bulan purnama yang bulat indah di langit. Namun, saat dipotret dengan kamera ponsel, kenampakan Bulan tampak mengecewakan. Sebenarnya, bisa tidak, sih, memotret Bulan dengan kamera ponsel kita?

Bulan terlihat indah, besar, dan terang. Kamu pun reflek mengambil ponsel pintar dari saku, lalu mulai memotret Bulan. Ketika kamu melihat hasil potretnya. Wow. Kamu baru saja memotret sebercak debu terang. Sama sekali tidak tampak seperti Bulan.

Alasan terbesar mengapa hasil foto Bulanmu begitu buruk bila dilakukan dengan kamera ponsel adalah, Bulan berjarak terlalu jauh. Bila mengambil gambar seekor kucing di seberang rumahmu dengan kamera ponsel saja kadang cukup sulit, apalagi memotret sesuatu yang berjarak sekitar 360.000 kilometer. Memang, Bulan jauh, jauh lebih besar dari kucing, tapi tetap saja, Bulan berada sangat jauh dari kamera kita.

Kamu tidak dapat mengambil foto sesuatu yang berjarak jauh dengan bagus menggunakan kamera ponsel karena -- meskipun ada pengaturan keren seperti zoom -- focal length pada kamera ponsel tidak dirancang untuk melakukan itu.

Sederhananya, focal length adalah jarak antara lensa dengan titik fokusnya. Foto Bulan yang bagus setidaknya diambil dengan lensa tele, yang focal length-nya sekitar 300mm. Sebagai perbandingan, focal length kamera ponsel biasanya hanya sekitar 20mm.

Kamera ponsel dirancang sedemikian kecil agar nyaman untuk ditaruh di sakumu. Mereka tidak dirancang untuk memiliki fungsi yang sama seperti kamera DSLR, mirrorless, atau kamera lain dengan lensa yang bisa dilepas-pasang.

Jadi, Bagaimana Baiknya?
Di pasaran, ada lensa khusus untuk kamera ponsel yang bisa dilepas-pasang, yang tersedia dengan berbagai macam optical zoom. Walaupun tidak terlalu baik, tapi dengan menggunakannya kamu bisa sedikit mendapatkan hasil potret Bulan yang lebih bagus.

Kamu juga bisa bermain dengan perspektif. Bulan akan terlihat lebih besar saat ia masih berada di dekat cakrawala. Jadi cobalah dan pilihlah sudut pandang yang memungkinkanmu bisa memotret Bulan saat baru terbit, yang biasanya terjadi saat Matahari terbenam (khusus untuk fase Bulan purnama).

Carilah lokasi pemotretan dekat dengan bangunan menarik atau landmark kota kamu. Seperti foto di bawah ini:
Kredit: Martin Marthadinata
Ada pula yang dikenal dengan fotografi afocal, yakni pengambilan foto melalui kamera ponsel dengan menggunakan lensa eyepiece teleskop. Dengan kata lain, kamera ponselmu diarahkan ke eyepiece teleskop, menjadikan teleskop sebagai lensa tele.

Penulis sendiri sangat sering melakukan ini, dan ini salah satu foto yang saya ambil dengan teknik fotografi afokal yang dilakukan pada peristiwa gerhana Bulan parsial pada Agustus 2017 lalu:
Gerhana Bulan Parsial 8 Agustus 2017. Kredit: Riza Miftah Muharram/InfoAstronomy.org
Bagaimana? Lebih bagus daripada memotret Bulan murni dengan kamera ponsel saja, kan?

Jadi, yang kamu butuhkan adalah teleskop dan adapter khusus ponsel. Adapter akan sangat meningkatkan hasil foto Bulan dengan kamera ponsel. Adapter akan membantu kamu memusatkan objek ke layar pandang kamera ponsel; memudahkan pengaturan kamera yang pas; serta memastikan fokus dan pencahayaan yang tepat.
Adapter kamera ponsel yang dipasang ke teleskop. Kredit: Andrew Symes
Cukup pasang ponsel kamu pada adapter, lalu pasang pula adapternya ke lensa eyepiece teleskop. Di era digital seperti ini, saya yakin kamera ponselmu memiliki resolusi yang sangat baik dan banyak memiliki pengaturan kontrol manual, seperti pengaturan eksposur dan ISO yang diperlukan untuk meredupkan wajah Bulan yang terang.

Kamu bisa memulai memotret Bulan melalui fotografi afocal seperti ini dengan menggunakan eksposur panjang atau dengan ISO yang paling rendah (misalnya ISO 100).

Jadi, intinya adalah, memotret Bulan menggunakan kamera ponsel saja tidaklah mudah. Perlu sedikit trik dan peralatan tambahan agar hasil foto lebih memuaskan.

Eits, kamu juga bisa membeli teleskop di InfoAstronomy Store. Kami menyediakan teleskop berkualitas yang siap untuk kamu bawa pulang. Lihat katalognya di store.infoastronomy.org atau ikuti akun Instagram @infoastronomystore.

Selamat memotret!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com