Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Ross 128b: Planet Tetangga Baru Bumi yang Mendukung Kehidupan

Bila nanti manusia telah memiliki pesawat antariksa yang lebih cepat dari cahaya, mungkin planet yang baru ditemukan ini akan menjadi salah satu planet tujuan terdekat. Berjarak 11 tahun cahaya jauhnya, planet seukuran Bumi ini mampu mendukung kehidupan.
Ilustrasi planet Ross 128b. Kredit: ESO / M. Kornmesser
Info Astrononomy - Bila nanti manusia telah memiliki pesawat antariksa yang lebih cepat dari cahaya, mungkin planet yang baru ditemukan ini akan menjadi salah satu planet tujuan terdekat. Berjarak 11 tahun cahaya jauhnya, planet seukuran Bumi ini mampu mendukung kehidupan.

Diumumkan oleh sekelompok ilmuwan Eropa hari ini, 15 November 2017, planet asing tersebut mengorbit salah satu bintang terdekat Matahari yang bernama Ross 128. Planet yang dinamai Ross 128b ini diketahui memiliki suhu permukaan yang dapat memungkinkan air cair eksis di permukaannya.

Dengan begitu, Ross 128b sekarang menjadi planet terdekat kedua dengan Bumi yang dianggap mampu mendukung kehidupan. Planet terdekat pertama adalah Proxima Centauri b, yang berada pada jarak 4,25 tahun cahaya jauhnya, lebih dekat dari Ross 128b.

Xavier Bonfils, pemimpin studi yang juga penulis utama jurnal penelitian terkait planet ini mengumumkan penemuannya di jurnal Astronomy & Astrophysics. Dalam jurnal penelitian tersebut, disebutkan bahwa planet Ross 128b memiliki massa sekitar 1,35 kali massa Bumi.

"Kami yakin bahwa Ross 128b adalah planet berbatu," katanya. Tidak seperti Proxima Centauri, Ross 128 dikatakan lebih "tenang", yang berarti radiasi yang dipancarkannya relatif sedikit, sehingga tidak terlalu membahayakan kehidupan di planet yang mengitarinya seperti Ross 128b.

Kelaikhunian

Pertanyaan besarnya adalah: Apakah Ross 128b laik huni?

Pertanyaan itu bisa kita jawab dengan mengetahui jarak sang planet dari bintang induknya. Setiap bintang induk memiliki sebuah zona Goldilocks atau zona laik huni, sebuah zona di mana air dalam bentuk cair bisa eksis di permukaan sebuah planet.

Namun, zona laik huni ini juga bergantung pada suhu bintang. Di tata surya kita sendiri, zona laik huni Matahari adalah daerah sekitar antara orbit Venus hingga orbit Mars. Tapi untuk bintang yang suhunya lebih rendah seperti Ross 128, zona laik huninya bisa lebih dekat.

Menariknya, Ross 128b berada di zona laik huni Ross 128. Bintang Ross 128 sendiri merupakan jenis bintang kerdil merah, yang artinya ia memiliki massa rendah dan suhunya hanya hampir setengah suhu Matahari.

Melalui serangkaian pengamatan, diketahui bahwa Ross 128b berjarak 20 kali lebih dekat ke bintang induknya daripada jarka Bumi ke Matahari, sehingga planet ini hanya butuh waktu 9,9 hari untuk menyelesaikan satu kali revolusi (mengelilingi bintang induk).

Namun, suhu bintang induknya yang rendah membuat planet ini juga memiliki suhu yang rendah, yakni antara -60 hingga 20 derajat Celsius. Hal ini masuk akal menempatkannya di zona laik huni, namun para ilmuwan belum bisa memastikannya dengan pasti.

Tapi walaupun nanti dikonfirmasi berada di zona laik huni, bagaimanapun, hal itu tidak menjamin Ross 128b benar-benar bisa dihuni (oleh manusia). Banyak planet yang mengitari bintang kerdil merah biasanya mengalami penguncian gravitasi saking dekatnya sang planet dengan bintang induknya, yang membuat hanya satu sisi planet tersebut yang terus-menerus menghadap ke sang bintang, terpanggang di bawah sinar bintang sementara sisi yang lainnya tetap dingin.

Kondisi tersebut, secara teknis, tidak cocok untuk kehidupan seperti di Bumi. Namun siapa yang tahu, di sana ada jenis kehidupan lain yang bisa bertahan dengan kondisi ekstrem semacam itu.

Selain itu, bintang kerdil merah seperti Ross 128 (dan Proxima Centauri) secara berkala melancarkan hujan radiasi sinar ultraviolet dan sinar X, yang akan berbahaya bagi bentuk kehidupan seperti Bumi. Tapi karena Ross 128 kurang aktif daripada Proxima Centauri, planet Ross 128b diperkirakan memiliki iklim yang mirip dengan iklim di Bumi.

Proses Penemuan

Para ilmuwan Eropa menemukan planet Ross 128b menggunakan HARPS, atau akronim untuk High Accuracy Radial velocity Planet Searcher. HARPS sendiri merupakan sebuah instrumen ilmiah yang dilekatkan pada teleskop berdiameter 3,6 meter di Observatorium La Silla, Cile. Instrumen ini bekerja dengan membelah cahaya bintang ke dalam panjang gelombang komponennya.

Sebuah planet asing mampu menarik bintang mereka saat mereka mengorbitinya, membuat sang bintang sedikit mengalami goyangan. Goyangan bintang tersebut membuat spektrumnya juga ikut bergeser, dan dengan melacak pergeseran ini, HARPS dapat menyimpulkan keberadaan planetnya. Dalam kasus ini, dibutuhkan satu dekade data HARPS untuk mendeteksi Ross 128b.

Dengan banyaknya data (dan jelas saja ada fakta) yang telah dikumpulkan selama satu dekade terakhir, keberadaan planet Ross 128b pun bisa dikonfirmasi, bukan mengada-ada apa lagi pseudo-science.

Berjarak sekitar 11 tahun cahaya dari Bumi (1 tahun cahaya = 9,4 triliun km), Ross 128b secara resmi menjadi salah satu planet asing tetangga Bumi. Kita mungkin akan segera mampir untuk berkunjung. Menariknya, bintang Ross 128 sedang bergerak ke arah kita, dan akan menjadi bintang terdekat pertama dari Matahari, menyalip Proxima Centauri, dalam sekitar 79.000 tahun dari sekarang.

Letak bintang Ross 128 di langit Bumi. Kredit: ESO/IAU/Sky & Telescope
Jadi, sementara Ross 128b berpotensi mendukung kehidupan, namun kita belum menemukan alien di sana. Walakin, pengumuman tersebut menjadi sebuah batu loncatan yang baik bagi umat manusia untuk setidaknya mengenal planet-planet tetangganya. Mungkin saja di abad ke-23 nanti kita bisa membangun Federasi Antarplanet di kawasan Bimasakti bersama "mereka".


Sumber: ESO.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com