Cincin Jupiter (garis panjang di atas gambar) dan Betelgeuse (bintik terang di kiri atas). Kredit: NASA/SwRI |
Gambar cincin Jupiter yang dilihat dari dalam ke luar ini dipotret saat Juno terbang melintasi celah sempit antara sabuk radiasi Jupiter dan planet gas ini pada Perijove 1, yakni sekitar tanggal 27 Agustus 2016. Instrumen kamera bintang Stellar Reference Unit (SRU) digunakan untuk mengumpulkan gambar pertama cincin Jupiter tersebut.
Uniknya, selain berhasil mengambil gambar cincin Jupiter, instrumen SRU juga berhasil melihat bagian dari rasi bintang Orion. Noktah terang di atas garis cincin utama Jupiter pada gambar di atas merupakan bintang Betelgeuse, sementara sabuk Orion bisa terlihat di kanan bawah.
Ilustrasi lapisan cincin yang dimiliki Jupiter. Kredit: Wikimedia Commons |
Materi yang biasanya akan jatuh kembali ke satelit-satelit tersebut tertarik ke arah Jupiter akibat gravitasinya yang kuat. Materi-materi tersebut pun mengorbit Jupiter dan terus dipertebal oleh materi hasil tubrukan lainnya.
Dua bagian cincin lainnya kemungkinan terbentuk dari satelit Thebe dan Amalthea dengan cara yang sama. Telah ditemukan pula cincin berbatu di sepanjang orbit Amalthea yang mungkin terdiri dari materi yang berasal dari satelit tersebut.
Gambar mentah (raw) dari wahana antariksa Juno tersedia di missionjuno.swri.edu/junocam secara gratis untuk diakses agar publik dunia bisa membaca dengan teliti dan memprosesnya menjadi produk gambar yang berkualitas.
Sumber: NASA Photojournal.