![]() |
Gambar terbaru kondisi awan di Titan. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Gambar di atas diperoleh pada tanggal 7 Mei 2017 saat Cassini melakukan terbang lintas dekat Titan, di mana ia berada pada ketinggian 488.000 kilometer di atas permukaan satelit alami tersebut. Meskipun jaraknya masih lebih jauh dari jarak Bumi-Bulan, Cassini tetap mencoba mengamati dan memotret atmosfer Titan dari kejauhan.
Yang menarik, selain berhasil memotret gulungan awan di atmosfer Titan, Cassini juga berhasil mengungkap adanya daerah gelap di sekitar kutub utara Titan yang merupakan danau-danau dan lautan hidrokarbon yang luas.
Titan memang merupakan sebuah satelit alami yang istimewa. Ia lebih mirip planet ketimbang satelit alami sebab ia memiliki atmosfer yang tebal, pegununga, danau, sungai, hingga samudera. Sifat awan di Titan juga diketahui mirip sifat awan di Bumi, seperti adanya beberapa gumpalan awan yang mengembang, bergerak di atas permukaan, hingga memudar.
Dengan meneliti awan di Titan ini, para astronom dapat membuat model iklim Titan. Diketahui bahwa aktivitas awan di Titan lebih banyak terjadi selama awal musim panas di bagian utaranya, di mana di sana terdapat banyak danau dan lautan hidrokarbon seperti yang telah kami singgung di atas.
Misi Cassini sendiri adalah proyek kerja sama antara NASA, ESA (European Space Agency) dan Badan Antariksa Italia. Pusat operasi pencitraan Cassini berbasis di Space Science Institute di Boulder, Colorado, Amerika Serikat.
Kini, setelah 13 tahun mengorbit sistem Saturnus, Cassini sedang berada di jalur kematiannya. Misi wahana antariksa ini akan berakhir dengan ditabrakan ke Saturnus. Saat ini Cassini sedang terbang di antara cincin planet Saturnus untuk mengumpulkan data-data yang dianggap sebagai penelitian penting untuk mengetahui usia cincin dan komposisi planet raksasa gas tersebut.
Puncak misi Cassini akan benar-benar berakhir pada 15 September 2017 mendatang, Cassini akan dimanuver untuk terjun ke atmosfer Saturnus, yang kemudian hancur dan menguap karena tekanan dan temperatur yang tinggi di dalam atmosfer Saturnus.
Sumber: NASA.