![]() |
Aurora di Uranus. Kredit: NASA/ESA/Hubble/ L. Lamy |
Aurora di Bumi terbentuk ketika partikel berenergi tinggi dari Matahari membentur medan magnet lalu dialirkan ke atmosfer teratas planet kita. Hal ini menyebabkan gas di atmosfer Bumi tersebut menjadi berpendar dalam cahaya warna-warni.
Sementara itu, aurora ekstra-terestrial pada Jupiter dan Saturnus sejauh ini telah dipelajari dengan baik, tapi tidak banyak yang diketahui tentang aurora di Uranus.
Pada tahun 2011, Hubble menjadi teleskop pertama buatan manusia Bumi yang berhasil untuk mengambil gambar aurora di Uranus. Pada tahun 2012 dan 2014, sebuah tim astronom kembali mengambil gambar kedua aurora di Uranus dalam UV menggunakan Spektograf Teleskop Antariksa Hubble.
Dan gambar di atas inilah gambar ketiga. Gambar yang diperoleh tim astronom yang dipimpin oleh Dr. Laurent Lamy dari Observatorium Paris di Meudon, Prancis. Mereka sukses dilacak dua semburan kuat dari angin matahari yang bergerak dari Matahari ke Uranus, kemudian menggunakan Hubble untuk menangkap efeknya yang merupakan aurora du Uranus.
Penelitian ini membuat Dr. Lamy dan rekan-rekannya dapat mengumpulkan bukti langsung pertama dari adanya aurora di Uranus. Mereka juga kembali berhasil menemukan kutub magnet Uranus yang lama hilang karena ketidakpastian dalam pengukuran.
Temuan tim ini telah dipublikasikan secara dari dalam Journal of Geophysical Research.