Model elevasi gunung berapi Idunn Mons di Venus. Kredit: NASA/ESA/JPL-Caltech |
Menggunakan data dari wahana antariksa Venus Express milik Agensi Antariksa Eropa (ESA) yang pernah mengorbit planet Venus, para astronom berhasil mengintip permukaan Venus melalui lapisan awan tebal yang menyelubunginya untuk menganalisis stratigrafi dari aliran lava yang ditemukan pada Idunn Mons, gunung berapi di belahan selatan Venus.
Dengan tambahan data radar dari misi wahana antariksa Magellan milik NASA, yang mengunjungi planet Venus di awal tahun 1990-an, para astronom juga sukses memetakan jalur arus lahar yang terbentuk ketika aliran lava bergerak menuruni gunung berapi Idunn Mons tadi.
Gunung berapi Idunn Mons memiliki ketinggian 2,5 kilometer. Pengamatan dengan Venus Express mengungkapkan bahwa Idunn Mons merupakan sebuah "hotspot," yang berarti memancarkan cahaya inframerah tingkat tinggi jika dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Itu menunjukkan bahwa lava baru saja mengalir di sana belum lama ini, mengindikasikan wilayah ini masih hangat.
"Venus adalah planet yang selalu dianggap sebagai saudara kembar Bumi," kata Piero D'Incecco dari German Aerospace Center, salah satu astronom di balik analisis baru ini. "Tapi lapisan awannya yang tebal membuat Venus masih menyembunyikan banyak rahasia yang belum kita ketahui."