Ilustrasi. Kredit & Hak Cipta: InfoAstronomy.org |
Kepala LAPAN Prof. Thomas Djamaluddin meluruskan, kampanye "Malam Langit Gelap" pada Sabtu, 6 Agustus 2016 pukul 20:00-21:00 waktu setempat bukan karena "akan ada peristiwa langka di langit", tetapi untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk kembali menikmati keindahan langit yang hilang karena polusi cahaya.
Jika suatu tempat berhasil meminimalisir polusi cahaya pada 6 Agustus 2016, maka berkesempatan melihat bintang-bintang yang lebih banyak. Selain itu, 6 Agustus 2016 juga merupakan puncak peristiwa hujan meteor minor (hujan meteor berintensitas kecil) bernama Tau-Aquarid (Ï„–Aquarid).
Hujan meteor Ï„–Aquarid akan mencapai puncak maksimum aktivitasnya pada tanggal 6 Agustus. Hujan meteor ini akan mencapai intensitas maksimum sekitar 8 meteor per jam (ZHR) jika diamati di langit yang gelap dan cerah.
Titik radian hujan meteor Ï„-Aquarid adalah di rasi bintang Aquarius. Pada saat kampanye "Malam Langit Gelap" berlangsung, rasi bintang ini akan nampak berada pada ketinggian 15° di atas ufuk Timur daerah Anda. Hampir semua meteor akan seolah muncul keluar dari rasi bintang ini.
Hujan meteor Ï„–Aquarid dapat disaksikan di seluruh Indonesia sampai terbit fajar keesokan harinya (7/8). Dengan begitu, disarankan merayakan "Malam Langit Gelap"-nya jangan cuma satu jam, tetapi semalaman, apa lagi bagi Anda yang masih tinggal di pedesaan, pemandangan langit malam akan semakin menakjubkan.
Selain hujan meteor, saat "Malam Langit Gelap" juga ada planet-planet Tata Surya yang bisa diamati. Planet Jupiter misalnya, pada 6 Agustus 2016 bakal berada di sebelah Bulan Sabit seperti pada peta langit di bawah ini:
Letak Bulan dan Jupiter. Kredit: Stellarium/InfoAstronomy.org |
Kedua benda langit ini bisa disaksikan dengan mata telanjang, di mana Jupiter akan nampak bagai bintang kuning terang di arah Barat Bulan sabit. Dengan teleskop, Anda bisa melihat Jupiter lebih dekat dan jelas. Pada saat konjungsi, Bulan akan bersinar di magnitudo -10,2, dan Jupiter di magnitudo -1,7. Keduanya berada di dekat rasi bintang Virgo.
Dan terakhir, yang sebenarnya dapat dinikmati setiap malam namun terhalang polusi cahaya, bentangan galaksi Bima Sakti! Anda mungkin belum pernah melihat bentangan galaksi Bima Sakti yang begitu cantik di langit. Itu karena Anda tinggal di daerah yang langitnya sudah tercemar polusi cahaya, khususnya di daerah sekitar perkotaan.
Kampanye "Malam Langit Gelap" bertujuan untuk mengurangi polusi cahaya tersebut, sehingga kita bisa kembali melihat banyaknya bintang bertaburan di langit dan galaksi Bima Sakti yang membentang. Tentu saja, galaksi Bima Sakti tidak serta merta muncul di langit saat kita mematikan lampu.
Galaksi Bima Sakti di Kota Batu, Jawa Timur. Kredit: Martin Mathadinata |
Bentangan galaksi Bima Sakti dapat dilihat dengan jelas di daerah yang langitnya benar-benar gelap, bebas polusi udara dan minim cahaya. Walaupun di daerah dekat kota tidak bisa melihat bentangan galaksi Bima Sakti dengan mata secara langsung, kita tetap dapat memotretnya dengan kamera DSLR.
Anda bisa baca kiat memotret bentangan galaksi Bima Sakti di daerah perkotaan pada tautan berikut: InfoAstronomy.org/bimasakti-kota
Anda juga bisa mengunduh aplikasi peta langit untuk mengetahui letak benda-benda langit secara real-time yang cocok untuk gawai Anda di sini: InfoAstronomy.org/unduh
Jadi, ayo ambil bagian dalam kampanye "Malam Langit Gelap" pada 6 Agustus 2016 nanti untuk kembali menikmati indahnya langit malam. Ayo kendalikan dan kurangi polusi cahaya!