Ilustrasi lubang hitam. Kredit: NASA |
Perkiraan ini didasarkan pada model matematika yang kompleks dari penelitian alam semesta, dan jika ternyata penelitian ini akurat, di masa mendatang para astronom mungkin bakal mendeteksi lebih banyak gelombang gravitasi yang beriak ke arah Bumi.
Menurut penelitian ini, diperkirakan ada sekitar dua lubang hitam yang bertabrakan satu sama lain setiap 15 menit sekali. Dan dengan pemindai gelombang gravitasi generasi berikutnya, para astronom memperkirakan bakal medeteksi 1.000 pasang lubang hitam yang bertabrakan setiap setahun sekali.
"Antara satu wilayah dengan wilayah lainnya di alam semesta tidak sama," kata salah satu penulis makalah studi ini, Richard O'Shaughnessy dari Rochester Institute of Technology di New York. "Beberapa wilayah di alam semesta memiliki lubang hitam biner yang lebih banyak daripada yang lain."
Jenis lubang hitam biner yang dapat menghasilkan gelombang gravitasi seperti yang terdeteksi di LIGO tidak seperti kebanyakan lubang hitam: mereka lebih besar dari lubang hitam pada umumnya, serta terbentuk dari bintang kuno sekitar 40 sampai 100 kali lebih besar dari Matahari kita.
Semakin banyak gelombang gravitasi terdeteksi, mengisyaratkan semakin banyak pula lubang hitam yang memadati alam semesta kita. Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Nature.