Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Mengapa Lubang Hitam Supermasif Bisa Tumbuh Sangat Cepat? Ini Jawaban NASA

Menggunakan data dari NASA Great Observatories, para astronom telah menemukan bukti terbaik dari mengapa lubang hitam supermasif di alam semesta awal bisa tumbuh begitu cepat. Dan ternyata, lubang hitam tersebut bukan berasal dari bintang raksasa yang mati.
Ilustrasi lubang hitam supermasif. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Info Astronomy - Menggunakan data dari NASA Great Observatories, para astronom telah menemukan bukti terbaik dari mengapa lubang hitam supermasif di alam semesta awal bisa tumbuh begitu cepat. Dan ternyata, lubang hitam tersebut bukan berasal dari bintang raksasa yang mati.

Para ilmuwan NASA menggabungkan data dari Observatorium Sinar-X Chandra, Teleskop Antariksa Hubble, dan Teleskop Antariksa Spitzer untuk mengidentifikasi "bibit" yang membentuk lubang hitam supermasif tersebut. Para ilmuwan mendiskusikan temuan mereka dalam sebuah makalah yang akan muncul di edisi Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society mendatang.

"Penemuan kami, jika dikonfirmasi, menjelaskan bagaimana lubang hitam rakasa ini bisa lahir," kata Fabio Pacucci dari Scuola Normale Superiore (SNS) di Pisa, Italia, yang memimpin penelitian. "Kami menemukan bukti bahwa 'bibit' lubang hitam supermasif dapat terbentuk langsung dari runtuhnya awan gas raksasa, bukan dari bintang yang mati."

Para ilmuwan percaya lubang hitam supermasif terletak di pusat hampir seluruh galaksi di alam semesta, termasuk galaksi Bima Sakti kita sendiri. Para ilmuwan juga telah menemukan bahwa beberapa dari lubang hitam supermasif, yang mengandung jutaan atau bahkan miliaran kali massa matahari, terbentuk kurang dari satu miliar tahun setelah Big Bang.

Satu teori awalnya menunjukkan "bibit" lubang hitam yang terbentuk dengan menarik gas dari sekitarnya dan dengan penggabungan lubang hitam yang lebih kecil, sebuah proses yang membutuhkan waktu lebih lama sementara faktanya lubang hitam supermasif tumbuh sangat cepat.

Penemuan baru dari NASA ini menunjukkan sebaliknya, bahwa beberapa lubang hitam pertama kali terbentuk langsung ketika awan gas runtuh di alam semesta awal, tanpa ada fase perantara lain seperti pembentukan dan kematian bintang masif.

Tim ilmuwan NASA kini berencana untuk melakukan pengamatan lebih lanjut dalam sinar-X dan inframerah untuk mengamati lebih banyak lubang hitam supermasif yang tersebar hampir di tiap galaksi. Para ilmuwan saat ini sedang membangun kerangka teoritis yang diperlukan untuk menginterpretasikan data untuk menemukan lubang hitam pertama di alam semesta.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.