Ilustrasi kapsul antariksa SpaceX saat mendarat di Mars. Kredit: SpaceX |
Hampir sama seperti Lembaga Antariksa AS (NASA), SpaceX memiliki ambisi untuk mendirikan koloni di Mars, yang juga merupakan tujuan utama dari pendirinya, Elon Musk.
Kapsul antariksa robot Dragon 2 yang akan didaratkan ke Mars akan mendemonstrasikan teknologi milik SpaceX yang diklaim telah mampu untuk mendarat muatan besar ke Planet Merah. Dragon 2 dirancang untuk bisa mengankut persediaan dan habitat bagi penjelajah Mars di masa depan.
"Dragon 2 tidak hanya untuk Mars, kapsul antariksa ini dirancang untuk dapat mendarat di mana saja di Tata Surya. Misi yang kami namai Red Dragon Mars adalah uji terbang pertamanya," kicau Elon Musk pada akun Twitter-nya.
Pada bulan November 2015, SpaceX merilis sebuah video yang yang menunjukkan kapsul antariksa Dragon 2 dengan versi berawak. Video tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana kapsul antariksa besutan SpaceX ini dapat mendarat secara lembut pada permukaan planet Mars.
Tahun lalu, sekelompok ilmuwan NASA melihat kemungkinan misi Red Dragon Mars SpaceX dapat digunakan untuk mengambil sampel batu dan tanah Mars yang dikumpulkan oleh robot penjelajah Mars 2020 milik NASA yang siap diluncurkan tahun 2019. Kapsul Dragon 2 disiapkan untuk dapat kembali ke Bumi untuk mengembalikan sampel batuan ini untuk diteliti NASA.
Pada tanggal 8 April 2016, SpaceX mencatat sejarah dalam pengembangan roket yang dapat digunakan kembali setelah diluncurkan, roket tersebut bernama Falcon 9. Musk mengatakan, roket yang dapat digunakan kembali ini dapat menurunkan biaya perjalanan luar angkasa, sehingga membuat upaya ambisius seperti kolonisasi Mars menjadi lebih ekonomis.
SpaceX memiliki kontrak dengan NASA untuk membawa kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan kapsul antariksa Dragon 1 miliknya. Bukan tidak mungkin NASA dan SpaceX juga akan bekerja sama untuk mengirim manusia ke Mars dengan kapsul antariksa Dragon 2.
NASA sendiri juga telah mengumumkan rencana untuk mengirim manusia ke Mars pada tahun 2030-an, meskipun rincian dari rencana misi tersebut belum sepenuhnya fixed.