Ilustrasi. Kredit: Shutterstock |
Tanda-tanda pertama dari keanehan ini berasal dari Teleskop Antariksa Kepler milik NASA yang terus mengawasi wilayah bintang tersebut di langit antara tahun 2009 hingga 2013. Sebagian besar bintang yang diorbiti planet memang cahayanya berkedip-kedip jika diamati dari Bumi, namun kedipan tersebut relatif kecil ketika ada planet yang lewat di depan mereka.
Dan cahaya bintang Tabby ini berkedip secara tidak menentu dan aneh sepanjang empat tahun, kadang-kadang bisa kehilangan sebanyak 20 persen dari kecerahan.
Pada bulan September 2015, tim astronom yang dipimpin oleh Tabetha Boyajian dari Yale University, yang menamai bintang ini sebagai bintang Tabby, mencoba memahami sinyal yang tidak biasa ini. Akhirnya mereka memutuskan bahwa kedipan cahaya aneh dari bintang Tabby disebabkan oleh debu dari awan besar sebuah komet. Penjelasan ini dianggap penjelasan terbaik dan masuk akal saat itu.
Sebulan kemudian, bintang Tabby menjadi berita utama di seluruh dunia berkat makalah penelitian yang dibuat oleh Jason Wright dari Pennsylvania State University dan rekan-rekannya, yang menyatakan bahwa ini merupakan "megastruktur alien", yakni sebuah satelit yang dirancang untuk mengumpulkan cahaya dan energi dari bintang, semacam Starkiller Base pada film Star Wars.
Dan saat ini, Bradley Schaefer dari Louisiana State University mengatakan misteri bintang Tabby menjadi lebih jauh dan aneh. Ketika tim Boyajian memelajari bintang Tabby, mereka melihat data dari arsip data digital milik Harvard University, yang merupakan kumpulan data fotografi langit dari abad terakhir ini untuk melihat apakah bintang itu berperilaku biasa di masa lalu, tapi mereka tidak menemukan apa pun.
Untuk mengkonfirmasi kedipan dan pemudaran cahaya bintang Tabby, Schaefer juga pergi ke Harvard untuk melihat data fotografi asli dan memeriksa secara detail untuk melihat perubahan pada bintang Tabby dari masa ke masa.
Schaefer berhasil menemukan bahwa bintang Tabby mengalami peredupan panjang berabad-abad. Schaefer juga menghitung bahwa ternyata dibutuhkan 648.000 komet, masing-masing memiliki lebar 200 kilometer, jika memang benar-benar komet yang menyebabkan peredupan ini. "Teori segerombolan komet saat ini terasa tak masuk akal," katanya.
"Teori komet yang meredupkan bintang Tabby mengalami kesulitan," kata Boyajian. "Kita perlu lebih banyak data melalui pemantauan secara terus menerus untuk mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi."
Bagaimana dengan teori "megastruktur alien"? Schaefer tidak begitu yakin. "Teori adanya megastruktur alien berbanding terbalik dengan pengamatan baru saya," katanya, ia berpikir bahkan alien yang memiliki teknologi maju tidak akan mampu untuk membangun sesuatu yang mampu mencakup seperlima ukuran dari bintang Tabby hanya dalam jangka waktu satu abad. Terlebih lagi, "megastruktur alien" ini seharusnya memancarkan cahaya yang diserap dari bintang, namun sinyal inframerah dari bintang Tabby nampak masih normal.
"Saya tidak tahu bagaimana peredupan ini berkaitan dengan adanya megastruktur," kata Wright. "Bisa jadi peristiwa peredupan ini terjadi di masa lalu, dan kita baru melihatnya sekarang. Serta para astronom kurang beruntung di masa lalu untuk bisa menangkap peristiwa peredupan ini."
Keanehan di bintang Tabby alias KIC 8462852 akan terus menjadi misteri. Usulan teori apapun, selama masih ilmiah dan bisa dibuktikan, maka akan diterima untuk menjelaskan keanehan ini.
Jurnal referensi:
Bradley E. Schaefer. KIC 8462852 Faded at an Average Rate of 0.165+-0.013 Magnitudes Per Century From 1890 To 1989. arXiv:1601.03256 [astro-ph.SR]