Roket Falcon 9 yang gagal mendarat setelah diluncurkan. Kredit: Getty Images |
"Kami sudah melakukan misi sesuai target yang direncanakan, tapi untuk mendarat kali ini sedikit lebih sulit (dari yang diinginkan). Salah satu kaki pendarat roket kami mungkin telah rusak pada sentuhan bawah pertama," kata seorang juru bicara SpaceX. "Roket kami tidak berdiri tegak di tempat pendaratan, itu masalahnya."
Beberapa saat sebelum roket Falcon 9 mencapai tempat pendaratan, kamera pada tempat pendaratan merekam detik-detik gagalnya roket milik SpaceX ini mendarat setelah meluncur ke luar angkasa untuk mengirim satelit Jason-3 ke orbit.
Tempat pendaratan roket Falcon 9 yang mengambang di Samudra Pasifik. Kredit: SpaceX |
Tetapi menurut pengumuman terbaru, tampak bahwa salah satu kaki mendarat pada roket Falcon 9 pecah pada sentuhan pendaratan pertama karena Falcon 9 jatuh terlalu cepat. Dengan begitu, pada sentuhan kedua, roket tidak berdiri tegak dan akhirnya jatuh lalu terbakar.
Elon Musk, pemilik dan pendiri SpaceX, mengatakan bahwa mendaratkan roket di pada sebuah tempat pendaratan yang mengambang di lautan ini sangat penting untuk misi antariksa di masa depan, yang merujuk pada misi satelit komersial, di mana Falcon 9 bisa digunakan berulang kali, sehingga menghemat biaya roket.
Oleh karena itu, kita mungkin bisa berharap untuk melihat lebih banyak upaya roket yang mendarat kembali seperti ini di masa depan.