![]() |
The Martian. Kredit: Shutterstock |
Diadaptasi dari novel The Martian karya Andy Weir oleh Drew Goddard, dan disutradarai oleh Ridley Scott, The Martian terasa nyata menceritakan masa depan eksplorasi manusia ke Planet Mars yang tak lama lagi, mungkin beberapa dekade dari sekarang, akan menjadi kenyataan.
Pada awal jalan cerita, sebuah badai besar terjadi di Mars, astronot Mark Watney (yang diperankan Matt Damon) dianggap terbunuh saat badai terjadi. Seluruh kru yang selamat akhirnya kembali ke Bumi. Namun Watney ternyata selamat, lalu terbangun dan sadar jika dirinya sudah sendirian di dunia yang sepi, tanpa harapan penyelamatan untuk dirinya.
Pasokan makanan (termasuk makanan untuk lima kru lain yang sudah kembali ke Bumi) jumlahnya terbatas, tapi Watney, setelah sempat putus asa, ia memutuskan untuk terus survive. Sementara itu di Bumi, NASA akhirnya menginformasikan, melalui satelit, bahwa Watney masih hidup, dan NASA mulai berpikir untuk bagaimana mereka dapat menyelamatkannya.
Meskipun film ini berakhir bahagia namun film ini sukses membuat kita penasaran langkah apa yang akan dilakukan oleh Watney, teman-temannya dan NASA untuk menyelamatkan dan membuat Watney kembali ke Bumi.
Selama hampir 2,5 jam film yang sudah tayang di bioskop-bioskop Indonesia ini membuat penonton menarik napas karena tegang, ikut tersenyum karena kejeniusan Watney dan akhirnya merasa lega dengan ending yang bahagia.
Ini adalah film yang, menurut saya, worth to watch. Sebuah film yang seolah memberikan kode dengan jelas, bahwa manusia suatu hari nanti pasti akan mampu menjelajahi Planet Merah.
Jago nulis artikel? Ayo kirim tulisanmu melalui program #AstroSharing! Kami akan memberikan honorarium bagi tulisan yang dimuat seperti tulisan ini. Klik di sini untuk info lengkap.