Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Rotasi Bumi Melambat 1,7 Milidetik tiap 100 Tahun

Hasil penelitian panjang dengan VLBI, dipadu dengan riset lain berbasis fosil, mengungkap bahwa rotasi Bumi semakin melambat.
Bumi dipotret dari luar angkasa. Kredit: NASA
Info Astronomy - Anda berpikir bahwa sehari semalam sepanjang sejarah kehidupan itu selalu sama? Kalau ya, Anda salah. Waktu sehari semalam yang ditentukan berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk Bumi dalam melakukan satu rotasi pada porosnya ternyata bervariasi.

Ilmuwan mengetahui variasi itu lewat penelitian puluhan tahun dengan teknik very-long baseline interferometry (VLBI). Intinya, ilmuwan mengukur waktu sehari semalam di berbagai lokasi sepanjang waktu, kemudian membandingkannya.

1,7 milidetik per 100 tahun
Hasil penelitian panjang dengan VLBI, dipadu dengan riset lain berbasis fosil, mengungkap bahwa rotasi Bumi semakin melambat.  Sebab pelambatan rotasi Bumi adalah gaya tidal Bulan. Bulan sendiri semakin bergerak menjauh dari Bumi.

Studi oleh fisikawan University of Durham, FR Stephenson dan rekannya, LV Morrison, mengungkap bahwa dalam waktu 100 tahun, kecepatan rotasi Bumi melambat 1,7 milidetik.

Durasi waktu tersebut memang sangat singkat. Mengedipkan mata saja butuh waktu lebih dari itu. Namun bila diakumulasi dalam jangka panjang, perbedaannya bisa besar.

Perbedaan yang besar itu akan membuat prakiraan dan pengukuran tidak akurat. Contohnya ketika kita ingin memperkirakan puncak fenomena gerhana pada masa Babilonia pada 136 SM. Dengan variasi rotasi, eror yang dihasilkan dari perhitungan bisa mencapai 48,8 derajat karena perbedaan waktu total mencapai 11.700 detik.

Sehari semalam cuma 23 jam
Bukti bahwa variasi sehari semalam bisa besar diungkapkan oleh Daniel MacMillan dari Goddard Space Flight Center Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). "Pada masa dinosaurus, Bumi menyelesaikan satu rotasi selama 23 jam," katanya seperti diterangkan di situs NASA pada 2012 lalu.

"Tahun 1820, rotasi tepat 24 jam, 86.400 detik. Sejak 1820, hari matahari rata-rata meningkat sekitar 2,5 milidetik," imbuhnya.

RA Nelson dan rekan dalam makalah "Leap Second, Its History and Possible Future" dalam jurnal Metrologia volume 38 tahun 2001 mengungkap fakta mengejutkan. Menurut mereka, karena gaya tidal dan sebab-sebab lain, dalam 2.000 tahun, Bumi telah kehilangan waktu 3 jam.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.