Selfie dengan Bima Sakti. Kredit: CMG Photography |
Bagi sebagian orang, astrofotografi merupakan hobi yang sangat mengasyikkan. Bagi penulis pribadi memotret bintang, nebula dan langit malam merupakan sebuah aktifitas yang memiliki kepuasan dan pesona tersendiri.
Pada sesi kali ini penulis ingin berbagi tips kepada kawan-kawan bagaimana cara memotret bintang di langit malam dengan tingkatan pemula. Namun sebelum menginjak lebih jauh akan penulis paparkan beberapa syarat yang harus dan wajib ada untuk membuat sebuah karya astrofotografi.
Berikut persyaratan yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah foto langit yang berlatar belakang kan objek bintang-bintang.
- Kamera harus mendukung pengaturan “Manual” dan teknik “Long Exposure”. Dimana shutter speed/Exposure time dapat diatur hingga beberapa detik.
- Langit malam yang bebas dari polusi cahaya. Definisi utama dari langit malam yang terbebas dari polusi cahaya adalah langit tidak diterangi oleh cahaya-cahaya lampu kota dan langit bersih dari polusi udara(asap), awan maupun kabut. Salah satu indikator yang dapat digunakan adalah mata kita dapat melihat banyak bintang dilangit. Jika hanya satu atau dua bintang yang terlihat maka bisa jadi polusi cahaya sudah sangat tinggi. Tempat terbaik untuk memotret bintang adalah di desa, pegunungan, tepi pantai ataupun tempat yang jauh dari lampu-lampu perkotaan.
Perbedaan langit penuh polusi cahaya dengan terbebas polusi cahaya. Dok: Eko Hadi G |
Pada dasar nya, semua kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) memiliki settingan yang sama hanya saja penempatan tombol dan tampilannya yang berbeda.
Atur Kamera dengan tekhnik Long Exposure
Tepatkan settingan kamera pada mode M atau Manual. [Lihat Gambar 1.]
Gambar 1. |
- ISO 3200 (semakin tinggi semakin baik karena peka terhadap cahaya)
- F4.0 (atau angka terkecil)
- Picture Style Landscape
- Exposure time 30″ (30 detik)
- Kualitas gambar Raw + L atau menyesuaikan kapasitas memori boleh menggunakan Small, Medium atau Large.
Gambar 2. |
ISO atau ASA merupakan tingkat kepekaan cahaya pada sensor kamera dalam menangkap banyakya cahaya. Semakin tinggi angka ISO nya maka semakin tinggi kepekaan sensor kamera terhadap cahaya yang didapat dari objek yang di potret.
F4.0 merupakan setingan diafragma pada kamera. Diafragma pada kamera berfungsi sebagai pengatur banyak sedikit nya cahaya yang masuk kedalam sensor kamera. Semakin kecil angka diafragma maka semakin lebar diafragma yang dibuka dan cahaya yang masuk semakin banyak.
Exposure time 30″ merupakan setingan waktu dari lamanya sensor kamera dalam menangkap cahaya. Semakin lama maka akan semakin banyak cahaya yang di dapatkan.
Picture Style. Picture style yang akan kita gunakan adalah Landscape. Karena kita memotret langit malam dan cenderung objek yang di potret bersudut pandang lebar dan luas maka disarankan menggunakan setingan landscape agar warna yang didapat lebih maksimal. Tidak menutup kemungkinan anda dapat mencoba Potrait dan Neutral.
Kualitas gambar. Kualitas gambar merupakan pilihan yang dapat anda sesuaikan terhadap kebutuhan dan kapasitas memory yang anda gunakan. Dalam tutorial ini anda boleh menggunakan setingan Large, Medium maupun Small.
Cara Memasukkan settingan
ISO
Untuk mengganti ISO, tekan tombol ISO dan pilih angka ISO seperti yang diinginkan.
Gambar 3. |
Tekan dan tahan tombol Av kemudian putar “Shutter Speed” kekanan atau kekiri.
Gambar 4. |
Putar “Shutter Speed” kekiri.
Gambar 5. |
Tekan tombol kebawah maka akan muncul Settingan Picture Style. Pilih Landscape.
Gambar 6. |
Memotret bintang dilangit
Pastikan lensa telah fokus terhadap objek berjarak jauh. Jika kesulitan mengambil fokus, ubah setting lensa menjadi auto focus (AF) dan ubah exposure time ke 10″ kemudian arahkan lensa ke titik cahaya (lampu) terjauh dan paling terang.
Cobalah untuk memotret lampu atau cahaya terang tersebut. Setelah itu lihat hasilnya. Jika hasil foto ternyata sudah fokus maka ubah setingan lensa dari autofocus ke manual dan kembalikan exposure time dari 10″ menjadi 30″.
Setelah Anda yakin siap untuk memotret bintang, pastikan tripod dan kamera sudah terkunci dan tidak ada gerakan sedikitpun pada kamera dan tripod. Tekan shutter dan biarkan kamera memotret langit selama 30 detik.
Ingat! pada saat proses pemotretan dilarang menggerakkan kamera maupun tripod karena sedikit getaran saja bisa membuat foto dari bintang menjadi bergaris (trail). Selamat mencoba dan selamat memotret langit malam yang bertaburkan bintang-bintang dari galaksi Bima Sakti!
Seluruh dokumen foto dan isi artikel dimiliki oleh KafeAstronomi.com, disunting seperlunya oleh Editor Info Astronomy.