 |
Meteor yang melesat pada hujan meteor Camelopardalid 24 Mei 2014. Kredit: Kevin Palmer |
Info Astronomy - Hujan meteor Camelopardalid ternyata tak sesuai harapan. Intensitas yang digadang-gadang 100-400 meteor per jam nyatanya hanya muncul beberapa meteor saja.
Hal tersebut diungkapkan para pengamat langit di Amerika dan Kanada, di nama kedua negara ini merupakan lokasi terbaik untuk mengamati hujan meteor Camelopardalid.
Di Indonesia sendiri, hujan meteor Camelopardalid tidak bisa diamati. Sebab saat puncak peristiwa hujan meteor Camelopardalid, kondisi di seluruh Indonesia masih siang hari. Yakni pukul 13:00-15:00 WIB.
Ada beberapa pengamat langit yang sabar dalam pengamatan hujan meteor sekali seumur hidup ini. Mereka mendapatkan foto-foto meteor sporadis di lokasi pengamatan mereka masing-masing. Berikut foto-fotonya:
 |
Hujan meteor Camelopardalid 2014 di Washington D.C., AS. Kredit: Chuck Hilliard |
 |
Hujan meteor Camelopardalid 2014 di Ontario, Kanada. Kredit: Fiona M. Donnely |
 |
Hujan meteor Camelopardalid 2014 di Quebec, Kanada. Kredit: John A. Rossetto Jr. |
 |
Hujan meteor Camelopardalid 2014 di New Jersey, AS. Kredit: Michael A Rosinski |