Foto terakhir komet ISON di perihelion. Kredit: ESA/NASA/SOHO |
Satelit SOHO memantau bahwa es pada komet ISON dan debu menghilang di balik Matahari, hanya ada pita panjang yang muncul.
Para astronom terus mencari objek, namun pada akhirnya dikonfirmasi bahwa "Komet Abad Ini" telah pergi.
Meskipun ukurannya yang besar, ISON mungkin tercabik-cabik dalam partikel panas dan pasang surut besar begitu dekat dengan Matahari.
Peneliti di Lembaga Antariksa Eropa (ESA) pada satelit SOHO menonton kematian komet ISON pada 28 November 2013 pukul 21:30 GMT, atau 29 November 2013 pukul 04.30 WIB.
"Ilmuwan satelit SOHO kami telah mengkonfirmasi, komet ISON hilang," tweet ESA di akun Twitter-nya untuk mengumumkan.
ISON telah memikat para pengamat langit dengan janjinya yang menjadi komet cemerlang tahun ini sejak ditemukan oleh Vitali Nevski dan Artyom Novichonok pada tahun 2012.
Sebuah benda "baru" menuju tata surya bagian dalam dari luar planet Neptunus, yang diharapkan mungkin menghasilkan ekor yang menakjubkan, mungkin selama berminggu-minggu. Namun itu semua pupus sudah.
Dan, karena semakin dekat dan lebih dekat ke Matahari, es yang memang mulai menguap, melepaskan debu yang berpendar. Ternyata ISON keok menghadapi Matahari.
Para ilmuwan memang pada awalnya takut dengan kelangsungan hidup ISON ketika akhirnya menyerempet Matahari pada jarak hanya 1,2 juta km pukul 01:35 WIB pada hari Jum'at (29/11).
Satelit SOHO mengamati ISON saat mendekati Matahari, tapi komet ISON tidak muncul untuk 'berbalik arah' saat di titik terdekat dengan Matahari.
Memintas dekat dengan Matahari, suhu komet ISON naik lebih dari 2.000 derajat Celcius. Dan gravitasi yang sangat besar dari Matahari juga meremukan komet ISON.