![]() |
Titik radian hujan meteor Leonid 16-17 November. Kredit: EarthSky |
Pengamat di Bumi bisa ikut menikmati hujan meteor yang tampak muncul dari rasi Leo si singa ketika Bumi melintasi aliran partikel debu yang tersisa dari komet 55P/Tempel-Tuttle.
Partikel-partikel tersebut terlepas dari ketika gas beku komet menguap saat komet mendekati Matahari – dimulai ketika berada lebih dekat dari orbit Jupiter.
Hujan meteor Leonid berlangsung dari tanggal 6 sampai dengan 30 November dan akan mencapai puncaknya pada tanggal 17 November 2013 jam 16:30 WIB dengan kecepatan 71 km/detik. Malam ini sudah bisa diamati.
Hujan meteor Leonid bisa dinikmati pengamat langit di belahan Bumi utara dan selatan termasuk Indonesia setiap tahunnya setelah lewat tengah malam sampai jelang dini hari.
Rasi Leo sendiri akan terbit sekitar tengah malam (23.45 WIB) dari timur dan bergerak ke barat menuju terbenam. Hujan meteor Leonid akan tampak datang dari arah rasi Leo, karena itu untuk bisa melihatnya harus menanti terbitnya sang singa di langit malam.
Dengan demikian saat yang tepat untuk melakukan perburuan pada setelah jam 2 dini hari ketika rasi Leo sudah berada setidaknya 30 derajat di atas horison.
Dengan demikian saat yang tepat untuk melakukan perburuan pada setelah jam 2 dini hari ketika rasi Leo sudah berada setidaknya 30 derajat di atas horison.
Akan lebih menarik kalau pengamat bisa menemukan lokasi pengamatan yang tidak terhalang gedung atau apapun di arah timur.
Namun cahaya Bulan dan cuaca akan mengganggu. Hujan meteor Leonid tahun ini bertepatan dengan fase Bulan Purnama yang akan memiliki magnitudo -12.
Cahaya Bulan akan mengganggu dan bahkan membuat meteor-meteor yang melintas akan redup. Ditambah wilayah Indonesia yang sudah masuk musim hujan.
Semoga beruntung bisa mengamati!