Titik radian hujan meteor Orionid. Kredit: Earth Sky |
Hujan meteor Orionid terjadi karena orbit Bumi melintasi debris (debu-debu komet) dari Komet Halley. Debris ini masuk ke atmosfer Bumi lalu terbakar dan terbentuklah meteor. Karena jumlahnya banyak, maka disebut hujan meteor.
Hujan meteor Orionid muncul di rasi bintang Orion. Ya, memang sesuai dengan namanya. Hujan meteor ini memiliki intensitas hingga 20 meteor per jamnya. Cukup banyak.
Mengamati hujan meteor Orionid tidak dibutuhkan alat bantu seperti teleskop, ini karena pergerakan meteor yang cepat justru akan sulit jika mengamati lewat teleskop. Jadi, dengan mata telanjang sudah sangat memungkinkan.
Mulai lah pengamatan pada pukul 22.00 waktu setempat malam ini (20/10), rasi bintang Orionid akan baru saja terbit di Timur. Ia akan bergerak semu ke arah Barat hingga terbit Matahari tanggal 21 Oktober 2013.
Silakan tonton video di bawah untuk memudahkan pengamatan Anda: