Saran pencarian

Bagaimana Bisa Memotret Bimasakti Padahal Kita Ada di Dalamnya?

Tahukah Anda mengapa ada banyak orang yang bisa mengambil gambar galaksi Bimasakti padahal mereka dan kita ada di dalamnya? Apakah gambar itu hanya rekayasa?
Ilustrasi galaksi Bima Sakti. Kredit: Mark A. Garlick / space-art.co.uk
Info Astronomy - Tahukah Anda mengapa ada banyak orang yang bisa mengambil gambar galaksi Bimasakti padahal mereka dan kita ada di dalamnya? Apakah gambar itu hanya rekayasa?

Tahan dulu pertanyaan-pertanyaan tadi, saya punya pertanyaan lain; karena kita berada di dalam galaksi Bimasakti, bukankah seharusnya kita bisa memotret galaksi kita sendiri?

Yang tidak bisa dilakukan adalah, karena kita berada di dalam Bimasakti, kita tidak bisa mengambil gambar galaksi kita ini dari sudut "atas" piringan galaksi Bimasakti seperti pada gambar di atas artikel ini. Butuh ribuan tahun untuk bergerak keluar Bimasakti hanya sekadar untuk memotretnya, itupun perlu pesawat dengan kecepatan cahaya.

Sementara kita tidak bisa mengambil gambar lengkap galaksi kita sendiri, kita sangat beruntung karena tata surya kita berada di sepanjang salah satu lengan spiral Bimasakti. Matahari, Bumi dan seluruh anggota tata surya kita berada di lokasi yang bernama Lengan Orion. Karena keuntungan ini, kita dapat memotret sebagian kecil dari galaksi Bimasakti di langit malam.

Lain halnya jika kita berada lebih dekat ke pusat galaksi kita, kita akan dibuat silau oleh banyaknya bintang-bintang di langit malam dari para bintang yang terletak di dekat pusat galaksi kita.

Terletak di lokasi yang ideal di Bimasakti juga bisa membuat kita dapat belajar lebih dalam mengenai galaksi sendiri dari gambar dan data lainnya, serta belajar tentang galaksi-galaksi tetangga kita yang lebih jauh. Dengan memotret dan mempelajari galaksi-galaksi tetangga yang hampir mirip galaksi kita, kita dapat mengumpulkan gambaran yang sangat akurat tentang bagaimana bentuk galaksi kita.

Perhatikan gambar di bawah ini. Gambar di bawah bukanlah gambar galaksi Bimasakti, melainkan galaksi M33 (Triangulum) yang merupakan salah satu galaksi tetangga Bimasakti. Galaksi kita diperkirakan mirip karakteristiknya dengan Triangulum, lho!

Galaksi Triangulum. Kredit: Subaru/Gendler
Kita tidak bisa memotret gambar Bimasakti secara lengkap seperti gambar galaksi Triangulum di atas karena kita bedada di dalam galaksi Bimasakti. Dengan begitu, gambar-gambar galaksi "utuh" seperti pada gambar di atas ini sudah pasti bukan galaksi Bimasakti.

Kalaupun ada yang mengklaim bahwa gambar galaksi "utuh" sepert di atas adalah gambar galaksi Bimasakti, kemungkinan besar gambar tersebut hanya rekayasa komputer seperti di bawah ini:

Ilustrasi gambar galaksi kita, Bimasakti. Kredit: Wikimedia Commons
Intinya, jawaban dari judul artikel ini yang berbunyi "Bagaimana bisa memotret Bimasakti padahal kita ada di dalamnya?" adalah, kita sebenarnya bisa memotret Bimasakti, namun karena memotretnya dari dalam maka hanya sebagian kecil galaksi kita saja yang bisa dipotret, bukan memotret galaksi Bimasakti secara keseluruhan.

Lalu, Bagaimana Cara Memotret Bimasakti dari Dalamnya?

Anda mungkin sudah sering melihat postingan seseorang di media sosialnya bahwa ia berhasil memotret galaksi Bimasakti di langit malam sebuah pegunungan seperti di bawah ini. Gambar tersebut diambil dari Bumi, yang ada di dalam galaksi Bimasakti, sehingga gambar ini hanya menampilkan salah satu bagian galaksi kita saja.

Bila punya kamera DSLR, Anda juga bisa, lho, memotret Bimasakti seperti ini.

Bentangan galaksi Bimasakti di langit kawasan Ijen, Jawa Timur. Kredit: Martin Martadinata
Anda hanya perlu mengetahui di mana letak bentangan galaksi Bimasakti. Ada banyak software untuk mengecek kondisi bintang dan letak Bimasakti seperti Stellarium, Starry Night, atau bahkan Google Sky Map yang bisa diunduh di toko aplikasi atau mengunduhnya gratis di sini. Umumnya, paling enak memotret Bimasakti itu adalah mulai bulan April hingga bulan September di arah selatan.

Mulai Memotret

Jika sudah tahu seluk beluk menemukan letak bentangan galaksi Bimasakti di langit. Saatnya Anda memotret, Anda bisa gunakan kamera Digital Single-Lens Reflex atau DSLR untuk memotret Bimasakti.

Pengaturan kamera DSLR untuk memotret Bima Sakti:
  1. Gunakan diafragma terbesar di kamera Anda, misal: F/2.8 atau F/3.5.
  2. Gunakan speed terendah, dalam hal ini 30 detik. Jangan gunakan speed melebihi 30 detik, seperti 40s, 60s atau 90s, karena semakin lama rana terbuka, membuat bintang kelihatan bergaris (seperti motret star trail).
  3. Gunakan cable release dan tripod utk menghindari gambar menjadi blur.
  4. Gunakan ISO maksimal 1250.
  5. Hindari menggunakan format JPEG, melainkan gunakan format RAW untuk motret Bima Sakti, supaya fotonya lebih tajam/bagus dan enak untuk diedit nanti di PS atau di Lightrom.
  6. Gunakan manual focus dan infinity untuk mendapatkan tajam maksimal.
  7. Mulailah memotret!

Apakah Bisa Diamati dengan Mata Telanjang?

Bisa saja melihat dengan mata telanjang, namun hal ini terasa agak sulit. Apa lagi bagi Anda yang tinggal di daerah perkotaan yang tingkat polusinya tinggi. Dengan mata telanjang, Anda takkan melihat bentangan galaksi Bimasakti yang indah seperti hasil potret di atas, melainkan hanya akan terlihat bagai kabut atau kapas putih yang membentang dari utara ke selatan.

Anda bisa main ke pegunungan atau pedesaan yang langitnya masih belum tercemar polusi, jauh dari terangnya lampu dan cahaya kota.

Jadi, sudah tidak bingung kan kenapa orang-orang bisa memotret Bimasakti padahal mereka bukan Kapten Kirk ataupun Spock yang sering berkelana dengan kapal antariksa USS Enterprise-nya?
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com