Ilustrasi. Kredit: Riza |
Asteroid atau pecahan komet itu, ujar NASA, pada dasarnya berdiameter tidak lebih dari satu sampai dua meter, terlalu kecil untuk sampai ke Bumi.
Batu antariksa tersebut menciptakan kawah di Mars sebab Planet Merah memiliki atmosfir yang jauh lebih tipis dibandingkan dengan atmosfir Bumi.
"Menarik untuk menemukan kawah baru tidak lama setelah terbentuk," kata Ingrid Daubar dari University of Arizona, Tucson, penulis utama dokumen yang diterbitkan di jurnal Icarus, edisi daring. "Itu mengingatkan kita bahwa Mars adalah planet yang aktif dan kami dapat mempelajari proses yang terjadi hari ini."
Menurut NASA, para peneliti telah mengidentifikasi 248 lokasi dampak baru di beberapa bagian permukaan Planet Mars selama satu dasawarsa terakhir dengan mengunakan citra dari Mars Reconnaissance Orbiter untuk memastikan kapan kawah tersebut terbentuk.
Daubar menyebut jumlah 200 batu antariksa per tahun di seluruh planet itu adalah perhitungan yang dilandasi atas jumlah yang ditemukan dalam survei sistematis satu bagian planet itu.
Ia menambahkan, menurut perkiraan awal, rata-rata kawah yang terbentuk adalah tiga sampai 10 kawah tambahan per tahun. [Metro TV News]