Akses artikel Premium dengan Astronomi+, mulai berlangganan.

Saran pencarian

Tambang Kosmik: 5 Asteroid untuk Dikeruk dengan Kemaruk

Hari gini kok cuma puas mengeruk nikel? Coba deh ke lima asteroid ini, ada sumber daya alam lain untuk dieksploitasi, eh, maksudnya eksplorasi!
Asteroid jangan melulu dianggap ancaman, melainkan sumber cuan. Kredit: Science Photo Library

InfoAstronomy - Selama ini kita lebih sering melihat asteroid sebagai ancaman, sebuah objek yang bisa menghantam Bumi kapan saja. Namun, banyak ilmuwan yang kini melihatnya dari sudut pandang yang berbeda: asteroid adalah harta karun yang mengambang bebas di luar angkasa.

Mulai dari air untuk diminum, oksigen untuk bernapas, logam untuk membangun stasiun luar angkasa, bahkan emas dan platinum untuk dijual di Bumi, semua itu tersimpan di dalam asteroid. Mereka bukan sekadar batuan kosong seperti wapresmu, melainkan memiliki nilai ekonomi yang tinggi!

Jika negaramu sudah cukup maju teknologi luar angkasanya, kamu bisa sodorkan artikel ini ke pihak-pihak yang berkepentingan di pemerintahan, siapa tahu mereka tertarik untuk mulai menambang asteroid, bukan lagi menambang planet yang sudah semakin rusak ini.

Nah, setidaknya ada lima asteroid yang cukup sering disebut dalam berbagai literatur ilmiah sebagai contoh nyata betapa kayanya sumber daya kosmik yang menunggu untuk dieksploitasi, eh, maksudnya dieksplorasi. Apa saja?

16 Psyche: Gunung Logam di Antariksa

Jika Bumi punya inti besi-nikel jauh di bawah tanah, 16 Psyche seolah memperlihatkan besi-nikel itu tanpa lapisan batuan penutupnya. Asteroid raksasa ini, selebar hampir 200 km, diperkirakan tersusun terutama dari logam besi dan nikel, dengan kandungan kobalt yang cukup tinggi.

Bayangkan saja: sebuah bola logam seberat triliunan ton melayang bebas di sabuk asteroid. Nilai logamnya mungkin sulit dihitung dengan ekonomi kita saat ini, tapi cukup untuk memasok kebutuhan industri baja dan nikel Bumi selama ribuan tahun, atau melunasi utang negara beserta bunganya.

Ilustrasi jika negaramu yang kaya sumber daya alam itu menambang asteroid 16 Pysche. Kredit: ESA

3554 Amun: Bank Emas Kosmik

Kalau Psyche ibarat tambang baja, maka 3554 Amun adalah brankas emas. Asteroid dekat Bumi ini dikenal mengandung nikel, kobalt, emas, dan logam kelompok platinum. Logam-logam langka ini sangat berharga: dari perhiasan dan investasi, hingga katalis penting untuk energi hidrogen dan elektronik canggih.

Beberapa ekonom luar angkasa bahkan menyebut Amun bisa memicu “demam emas kosmik” pertama jika teknologi penambangan asteroid benar-benar terwujud. Bayangkan perusahaan tambang bukan lagi menggali perut Bumi dengan serakah, melainkan meluncurkan armada robot ke langit untuk membawa pulang emas dari luar angkasa.

24 Themis: Oasis di Sabuk Asteroid

Sementara itu, 24 Themis memberi kita sesuatu yang lebih penting dari emas: air, terutama jika air di negaramu tercemar karena tambang. Pengamatan oleh para ilmuwan menemukan bahwa asteroid ini memiliki lapisan es di permukaannya. Es bisa dilelehkan menjadi air minum, atau diuraikan dengan listrik menjadi hidrogen dan oksigen, bahan bakar roket paling efisien yang pernah kita kenal.

Artinya, Themis berpotensi menjadi stasiun pengisian bahan bakar kosmik. Bayangkan roket yang melaju ke Mars singgah sebentar di Themis, mengisi tangki dengan air yang dipecah menjadi propelan, lalu melanjutkan perjalanan. Dengan cara ini, manusia bisa menjelajah lebih jauh tanpa harus mengangkut semua suplai dari Bumi.

Model 3D asteroid 433 Eros. Kredit: NEAR Project / NLR / JHUAPL / Goddard SVS / NASA

433 Eros: Batu Bata dari Langit

Asteroid tipe-S seperti 433 Eros lebih mirip bongkahan batu padat. Permukaannya penuh mineral silikat, mirip dengan kerak Bumi. Dari mineral itu, oksigen bisa diekstrak untuk bernapas, sementara regolit (tanah asteroid) dapat dipadatkan menjadi bata atau keramik.

Suatu hari nanti, manusia bisa saja membangun habitat luar angkasa menggunakan “batu bata kosmik” hasil cetakan dari regolit Eros, atau sekadar menambah batu pondasi untuk membangun ibu kota biar tidak mangkrak.

Uniknya, material ini juga bisa dijadikan pelindung radiasi, sesuatu yang sangat penting bila kita ingin tinggal lama di luar Bumi. Habitat berbahan lokal akan jauh lebih murah dibandingkan mengangkut material bangunan dari Bumi yang beratnya ribuan ton.

Bennu: Kapsul Waktu Kaya Karbon

Terakhir, mari kita singgah di Bennu, asteroid kecil yang pernah dikunjungi misi OSIRIS-REx milik NASA. Dari luar, Bennu hanya tampak seperti gundukan batu hitam tak teratur. Tapi di dalamnya, ia menyimpan sesuatu yang lebih berharga daripada emas: air, karbon, dan molekul organik, bahan dasar kehidupan.

Sampel dari asteroid Bennu yang diangkut wahana antariksa OSIRIS-REx. Kredit: NASA

Sampel yang berhasil dibawa pulang ke Bumi mengonfirmasi hal itu. Para ilmuwan kini memelajari senyawa organik Bennu untuk memahami bagaimana kehidupan mungkin bermula di planet kita. Dengan kandungan air dan karbonnya, Bennu juga menjadi kandidat strategis untuk mendukung misi jangka panjang: menyediakan oksigen, bahan bakar, bahkan bahan baku nutrisi sintetis bagi koloni luar angkasa.

Dulu, ide menambang asteroid mungkin hanya ada dalam cerita fiksi ilmiah. Namun kini, konsep ISRU (In-Situ Resource Utilization), pemanfaatan sumber daya lokal di luar Bumi, membuatnya terdengar semakin realistis. Menggunakan air dari asteroid sebagai bahan bakar, logamnya untuk konstruksi, dan karbonnya untuk menopang kehidupan bisa memangkas biaya luar biasa besar.

Asteroid-asteroid ini bukan hanya batu angkasa yang lewat begitu saja. Mereka adalah titik awal sebuah ekonomi baru di luar Bumi, ekonomi yang suatu hari nanti mungkin membuat manusia bisa hidup bahkan bekerja di antara bintang-bintang.

Sumber & Referensi:
  • Busarev, V. V., Petrova, E. V., Irsmambetova, T. R., Shcherbina, M. P., & Barabanov, S. I. (2021). Simultaneous sublimation activity of primitive asteroids including (24) Themis and (449) Hamburga: Spectral signs of an exosphere and the solar activity impact. Icarus, 369, 114634.
  • Connolly Jr, H. C., Lauretta, D. S., McCoy, T. J., Russell, S. S., Haenecour, P., Polit, A., ... & Tachibana, S. (2025). An overview of the petrography and petrology of particles from aggregate sample from asteroid Bennu. Meteoritics & Planetary Science, 60(5), 979-996.
  • Elkins-Tanton, L. T., Asphaug, E., Bell III, J. F., Bierson, C. J., Bills, B. G., Bottke, W. F., ... & Zuber, M. T. (2022). Distinguishing the origin of asteroid (16) Psyche. Space Science Reviews, 218(3), 17.
  • Feng, S., Hu, S., Chen, X., Zhou, L., Xu, Y., & Qi, Z. (2025). Evidence for YORP-induced Spin Deceleration in Asteroid (433) Eros. The Astrophysical Journal, 986(2), 172.
  • Kuck, D. (2001). Small metal asteroid mining and fabrication concepts. In AIAA Space 2001 Conference and Exposition (p. 4578).
  • Klimczak, H., KotÅ‚owski, W., Oszkiewicz, D., DeMeo, F., KryszczyÅ„ska, A., Wilawer, E., & Carry, B. (2021). Predicting asteroid types: importance of individual and combined features. Frontiers in Astronomy and Space Sciences, 8, 767885.
  • Lauretta, D. S., Connolly Jr, H. C., Aebersold, J. E., Alexander, C. M. O. D., Ballouz, R. L., Barnes, J. J., ... & OSIRIS‐REx Sample Analysis Team. (2024). Asteroid (101955) Bennu in the laboratory: Properties of the sample collected by OSIRIS‐REx. Meteoritics & Planetary Science, 59(9), 2453-2486.
  • Petrov, D., & Zhuzhulina, E. (2023). Results of Polarimetric Observations of Near-Earth Asteroid 433 Eros. Research Notes of the AAS, 7(10), 221.
  • Ríos Muñoz, F., Peña Ramírez, C., Meza, J., & Crouch, T. (2024). Platinum Group Metals Extraction from Asteroids vs Earth: An Overview of the Industrial Ecosystems, Technologies and Risks: Mineral economics–raw materials report. Mineral Economics, 37(3), 681-700.
  • Shepard, M. K., de Kleer, K., Cambioni, S., Taylor, P. A., Virkki, A. K., Rívera-Valentin, E. G., ... & Camarca, M. (2021). Asteroid 16 Psyche: Shape, features, and global map. The Planetary Science Journal, 2(4), 125.
  • Sorli, K., Landis, M. E., & Hayne, P. O. (2022, December). Global Temperature Modeling of (24) Themis and Implications for Volatile Stability. In AGU Fall Meeting Abstracts (Vol. 2022, pp. P43B-08).
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.