Akses artikel Premium dengan Astronomi+, mulai berlangganan.

Saran pencarian

3I/ATLAS: Komet dari Sistem Bintang Lain Masuk Tata Surya Kita!

Sebuah objek dari sistem bintang lain terdeteksi memasuki tata surya kita dengan kecepatan tinggi! Apakah berbahaya bagi Bumi?
Muncul dari sistem bintang yang jauh, jauh sekali, sebuah komet antarbintang kembali terdeteksi masuk tata surya kita. Kredit: Filipp Romanov / CC BY-SA 4.0.

InfoAstronomy - Kabar menakjubkan datang dari dunia astronomi. Para astronom baru-baru ini telah mengonfirmasi kehadiran tamu dari kegelapan antarbintang, sebuah komet raksasa yang berasal dari sistem bintang lain, yang kini sedang dalam perjalanan melintasi lingkungan tata surya kita.

Objek langit ini, yang secara resmi diberi nama 3I/ATLAS, adalah tamu antarbintang ketiga yang pernah umat manusia deteksi, setelah ʻOumuamua yang misterius pada tahun 2017 dan Komet 2I/Borisov pada tahun 2019. Penemuannya tidak hanya menambah daftar pengunjung luar sistem tata surya kita, tetapi juga membuka jendela baru untuk memahami pembentukan dunia di luar sana.

Bagaimana Bisa Ditemukan?

Komet ini pertama kali terdeteksi pada 1 Juli 2025 oleh teleskop ATLAS (Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System) yang berada di Chili, karena itulah ia dinamai 3I/ATLAS. Komet umumnya diberi nama berdasarkan penemunya, dalam kasus komet ini penemunya adalah tim astronom dari ATLAS. Huruf "I" adalah singkatan dari “interstellar" atau "antarbintang”, yang menunjukkan bahwa objek ini berasal dari luar tata surya kita. Karena merupakan objek antarbintang ketiga yang diketahui, ada angka "3" di dalam namanya.

Ketika pertama kali diamati, lintasan orbitnya yang sangat tidak biasa segera menimbulkan kecurigaan bahwa ia bukan berasal dari tata surya kita. Kecurigaan ini dengan cepat dikonfirmasi oleh para astronom di seluruh dunia.

Para ilmuwan bahkan berhasil melacak jejaknya lebih jauh ke belakang dengan menggali data arsip. "Pra-penemuan" ini menunjukkan bahwa 3I/ATLAS sebenarnya sudah tertangkap kamera oleh beberapa teleskop ATLAS lain dan Zwicky Transient Facility di California sejak 14 Juni.

3I/ATLAS kemungkinan besar terbentuk di sistem bintang lain dan entah bagaimana terlempar ke ruang antarbintang, ruang di antara bintang-bintang, sejak jutaan atau bahkan miliaran tahun. Sampai akhirnya, tahun ini ia berpapasan dengan tata surya di luasnya semesta. Sayangnya, belum diketahui sistem bintang apa atau mana yang menjadi asal komet antarbintang ini.

Komet antarbintang 3I/ATLAS diamati lewat Observatorium Las Cumbres milik Agensi Antariksa Eropa, 2 Juli 2025. Kredit: ESA / Observatorium Las Cumbres / M. Devogele / T. Santana-Ros / M. Michell / F. Ocana /  L. Conversi

Lebih Besar dan Lebih Cepat!

Hal yang membuat 3I/ATLAS begitu istimewa dibandingkan dua pendahulunya adalah ukuran dan kecepatannya. Komet antarbintang ini melesat dengan kecepatan sekitar 58-60 kilometer per detik. Jauh lebih cepat dibandingkan 2I/Borisov (sekitar 32 kilometer per detik) dan ʻOumuamua (sekitar 26 kilometer per detik).

Ukurannya pun diperkirakan jauh lebih masif. Berdasarkan tingkat kecerahannya, para astronom membuat perkiraan awal bahwa diameter 3I/ATLAS bisa mencapai 20 kilometer. Sebagai perbandingan, ʻOumuamua yang berbentuk seperti cerutu hanya memiliki panjang sekitar 100-1.000 meter, sementara inti komet Borisov bahkan tidak sampai setengah kilometer. Meski begitu, para ilmuwan menekankan bahwa ini adalah estimasi awal dan penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

Ilustrasi komet antarbintang 3I/ATLAS yang mengunjungi tata surya kita. Kredit: Science Photo Library

Apakah Bahaya Bagi Bumi?

Saat ini, 3I/ATLAS berada pada jarak sekitar 670 juta kilometer dari planet kita, melaju dari arah rasi bintang Sagitarius. Meski begitu, kita tidak perlu khawatir, karena komet antarbintang ini tidak menimbulkan ancaman apapun bagi Bumi. Jarak terdekatnya dengan planet kita masih sekitar 240 juta kilometer, atau lebih dari 1,5 kali jarak Bumi ke Matahari.

Puncak perjalanannya akan terjadi sekitar 30 Oktober 2025, saat ia mencapai titik terdekat dengan Matahari, yang pada saat itu akan berada sedikit di dalam orbit Mars. Sebagai komet aktif, panas Matahari diperkirakan akan memicu proses sublimasi, momen ketika es di permukaannya langsung menguap, melepaskan debu dan partikel yang akan membentuk koma (kepala komet) dan ekor yang bercahaya.

Para pengamat langit di Bumi mungkin bisa menyaksikan komet ini menggunakan teleskop hingga bulan September 2025. Setelah itu, ia akan "bersembunyi" di balik silau Matahari. Namun, ia diperkirakan akan muncul kembali di sisi lain Matahari pada awal Desember 2025, memberikan kesempatan kedua bagi para ilmuwan untuk mempelajarinya lebih dalam.

Ilustrasi jalur orbit komet antarbintang 3I/ATLAS dari Januari sampai Desember 2025. Kredit: Tony Dunn

Sepenting Apa Penemuan Ini Bagi Manusia?

Setiap planet, bulan, dan asteroid di tata surya kita berbagi asal muasal yang sama, terbentuk dari piringan gas dan debu sisa-sisa pembentukan Matahari miliaran tahun lalu. Namun, 3I/ATLAS adalah "orang luar". Ia adalah sisa-sisa dari proses pembentukan planet di sistem bintang lain.

Mempelajarinya ibarat mendapatkan "kapsul waktu" dari sistem bintang yang benar-benar asing. Komet ini membawa petunjuk berharga tentang materi dan kondisi di tempat kelahirannya. Ini adalah kesempatan langka bagi umat manusia untuk menyentuh dan menganalisis sesuatu yang berasal dari luar "gelembung" kosmik kita.

Dengan semakin canggihnya teknologi seperti Observatorium Vera C. Rubin, para astronom berharap penemuan objek antarbintang seperti 3I/ATLAS akan menjadi lebih sering di masa depan, membuka era baru dalam eksplorasi kosmik dari halaman belakang kita sendiri.

Sumber & Referensi:
  • Bradford, N. & Billings, L. (2025). New Interstellar Object Stuns Scientists as It Zooms through Solar System. Scientific American.
  • Bannister, M., Bhandare, A., Dybczynski, P., ... & Ye, Q. (2019). The natural history of'Oumuamua. Nature astronomy.
  • Carpineti, A. (2025). Confirmed! Comet 3I/ATLAS Is Indeed An Interstellar Visitor, Quite Different From Its Predecessors. IFLScience.
  • Guzik, P., Drahus, M., Rusek, K., Waniak, W., Cannizzaro, G., & Pastor-Marazuela, I. (2020). Initial characterization of interstellar comet 2I/Borisov. Nature Astronomy, 4(1), 53-57.
  • Mendenhall, B. & Klesman, A. (2025). Third interstellar visitor discovered racing through our solar system. Astronomy.
  • Sparkes, M. (2025). Interstellar comet hurtling through solar system named 3I/ATLAS. NewScientist.
  • Todd, I. (2025). An interstellar comet has been found moving through our Solar System. Watch it live online tonight. BBC Sky At Night Magazine.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.