Akses Premium, gabung sebagai member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Waduk Air Cair Ditemukan di Bawah Permukaan Mars!

Baru-baru ini, para ilmuwan telah menemukan sebuah waduk penampungan air cair di Mars yang terletak jauh di dalam kerak terluarnya. Iya, air, H2O!
Planet Mars. Kredit: NASA

InfoAstronomy - Dari luar, Mars tampak seperti planet yang dingin dan kering. Namun, baru-baru ini, para ilmuwan telah menemukan sebuah waduk penampungan air cair di Mars yang terletak jauh di dalam kerak terluar planet tetangga Bumi kita ini. Iya, air, H2O!

Temuan ini berasal dari analisis data terbaru yang dikumpulkan oleh Mars InSight Lander, wahana antariksa pendarat milik Lembaga Antariksa AS (NASA) yang mendarat di permukaan Planet Merah pada tahun 2018 silam.

Wahana antariksa nirawak ini membawa sebuah instrumen bernama seismometer, yang empat tahun terakhir ini telah merekam getaran, atau gempa, di bagian dalam planet Mars. Dengan menganalisis gempa-gempa tersebut, dan bagaimana planet ini bergerak, terungkaplah “sinyal seismik” berupa air dalam wujud cair.

Ilustrasi wahana antariksa InSight di permukaan Mars. Kredit: Lockheed Martin

Ribuan Gempa di Mars "Terdengar"

Sebelumnya, telah ditemukan keberadaan air yang membeku dalam wujud es di kutub Mars dan bukti adanya uap air di atmosfer Mars. Dengan begitu, ini adalah pertama kalinya air dalam wujud cair ditemukan di planet Mars.

Misi ilmiah InSight sendiri berakhir pada Desember 2022, setelah ia mulai kehabisan daya sehingga masuk dalam mode "diam dab mendengarkan". Pada mode itu, InSight berhasil mendengarkan "denyut nadi Mars", mencatat lebih dari 1.319 gempa yang terjadi di sana.

Dengan mengukur seberapa cepat gelombang seismik merambat di dalam interior Mars, para ilmuwan mampu dengan mudah mengetahui material seperti apa yang dilalui oleh gelombang tersebut.

"Ini sebenarnya adalah teknik yang sama dengan yang kita gunakan untuk mencari air di Bumi, atau untuk mencari minyak dan gas (di perut Bumi)," jelas Profesor Michael Manga, dari University of California, Berkeley, yang terlibat dalam penelitian ini.

Analisis Gelombang Seismik

Proses analisis gelombang seismik untuk mengetahui material apa yang dilaluinya adalah metode yang sangat penting dalam geofisika, terutama dalam studi struktur interior Bumi. Gelombang seismik biasanya dihasilkan oleh gempa bumi, ledakan, atau sumber seismik buatan lainnya. Ketika gempa terjadi, energi dilepaskan dalam bentuk gelombang seismik yang merambat melalui Bumi.

Setidaknya, ada dua jenis gelombang seismik, yaitu gelombang P dan S. Gelombang P (Primer) adalah gelombang kompresional yang bergerak paling cepat dan pertama kali terdeteksi oleh seismometer. Gelombang P bisa merambat melalui cairan, padatan, dan gas. Sedangkan gelombang S (Sekunder) adalah gelombang geser yang bergerak lebih lambat dari gelombang P dan hanya bisa merambat melalui padatan.

Dengan menganalisis waktu tiba gelombang P dan S di berbagai stasiun seismik, yang dalam kasus di Mars maka waktu tiba di seismometer InSight, para ilmuwan dapat menentukan jarak dan lokasi pusat gempa (hiposenter) serta kecepatan gelombang di sepanjang jalurnya.

Kecepatan gelombang P dan S berbeda tergantung pada material yang dilaluinya. Misalnya, gelombang P lebih cepat di material padat dibandingkan material cair. Gelombang S tidak dapat merambat melalui cairan, sehingga jika gelombang S menghilang atau tiba-tiba berkurang kecepatannya, ini menunjukkan bahwa gelombang tersebut melewati material cair.

Dari analisis ini, ilmuwan dapat menyimpulkan jenis material yang dilalui oleh gelombang seismik, seperti batuan padat, magma cair, atau inti besi-nikel cair, serta fitur-fitur geologis seperti kerak, mantel, dan inti Bumi.

Nah, analisis gelombang seismik dari data wahana antariksa InSight menunjukkan adanya waduk penampungan air dalam wujud cair di kedalaman sekitar 10 sampai 20 kilometer di bawah kerak planet Mars.

Air di Mars yang Hilang

Profesor Manga menambahkan bahwa air adalah "molekul paling penting dalam membentuk evolusi sebuah planet". Temuan ini, menurutnya, menjawab pertanyaan besar tentang "ke mana perginya semua air di Mars?".

Studi tentang permukaan Mars menunjukkan bahwa, pada zaman dulu, dulu sekali, ada sungai dan danau yang dialiri air dalam wujud cair persis seperti air di Bumi di planet ini. Namun, selama tiga miliar tahun terakhir, Mars berubah menjadi gurun.

Ilustrasi perbedaan Mars miliaran tahun lalu (kiri) dan Mars saat ini (kanan). youtube.com/@MrScientific

Sebagian air di Mars yang ada pada miliaran tahun lalu tersebut hilang ke luar angkasa ketika Mars kehilangan atmosfernya. Sementara itu, sebagian air lainnya ternyata berada terkubur jauh di bawah permukaannya.

Kendati wahana antariksa InSight hanya bisa mendengarkan gelombang seismik dari kerak yang terletak di bawahnya (InSight tidak dilengkapi roda untuk bergerak), tapi para ilmuwan menduga ada banyak waduk yang sama di seluruh planet Mars. Jika benar demikian, mereka memperkirakan ada cukup air dalam wujud cair di seluruh Mars yang kedalamannya hampir setengah kilometer.

"Tanpa air dalam bentuk cair, tidak akan ada memiliki kehidupan," kata Profesor Manga. "Jadi, jika ada lingkungan yang bisa dihuni di Mars, itu mungkin berada jauh di bawah tanahnya."

Mungkinkah kehidupan air ada di Mars?

Sumber & Referensi:
  • Hawking, T. (2024). NASA data suggests there’s liquid water deep beneath Mars’ surface. Popular Science.
  • Sanders, R. (2024). Scientists find oceans of water on Mars. It’s just too deep to tap. UC Berkeley News.
  • Wright, V., Morzfeld, M., & Manga, M. (2024). Liquid water in the Martian mid-crust. Proceedings of the National Academy of Sciences, 121(35), e2409983121.
  • Wray, J. J. (2021). Contemporary liquid water on Mars?. Annual Review of Earth and Planetary Sciences, 49(1), 141-171.
  • Wernicke, L. J., & Jakosky, B. M. (2021). Martian hydrated minerals: A significant water sink. Journal of Geophysical Research: Planets, 126(3), e2019JE006351.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.