Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Hujan Meteor Eta Akuarid Akan Mencapai Puncaknya 5 Mei 2024

Pernahkah kamu mengamati fenomena hujan meteor? Awal Mei ini, sebuah hujan meteor yang dikenal sebagai Eta Akuarid akan mencapai puncaknya!
Hujan meteor. Kredit: Getty Images

InfoAstronomy - Pernahkah kamu mengamati fenomena hujan meteor? Awal Mei ini, sebuah hujan meteor yang dikenal sebagai Eta Akuarid akan mencapai puncaknya dan bisa diamati di seluruh Indonesia!

Hujan meteor adalah salah satu fenomena alam paling menakjubkan yang dapat dinikmati oleh pengamat langit di seluruh dunia. Meskipun istilah "hujan" mungkin menimbulkan gambaran meteor yang jatuh bagaikan air hujan yang turun dari langit, "hujan meteor" adalah fenomena yang sedikit berbeda.

Dalam artikel ini, akan dijelaskan apa yang sebenarnya terjadi selama fenomena hujan meteor, bagaimana hal itu terjadi, dan bagaimana cara terbaik untuk bisa melihatnya.

Apa Itu Meteor?

Sebelum kita memahami fenomena hujan meteor, penting untuk memahami apa yang sebenarnya dimaksud dengan "meteor" dulu nih.

Meteor adalah partikel kecil atau debu (disebut meteoroid) yang memasuki atmosfer Bumi dan terbakar akibat gesekan dengan udara. Saat memasuki atmosfer, partikel ini bergerak dengan kecepatan yang tinggi dan menghasilkan panas yang cukup untuk membuatnya bersinar, menciptakan efek kilatan cahaya yang kita kenal sebagai meteor.

Nah, hujan meteor terjadi ketika Bumi melintasi jalur partikel atau debu di angkasa, yang ditinggalkan oleh komet atau asteroid dalam perjalanannya sepanjang orbitnya. Ketika Bumi melintasi jalur ini, partikel atau debu tersebut masuk ke atmosfer dan menyebabkan serangkaian meteor yang bersinar.

Eits, hujan meteor tidak berbahaya, lho. Itu karena sebagian besar meteor tidak pernah mencapai permukaan Bumi. Mereka semua akan terbakar sepenuhnya selama perjalanan melalui atmosfer, dan yang terlihat oleh pengamat langit hanyalah jejak cahaya yang memudar dengan cepat.

Walau begitu, jika sebuah meteoroid cukup besar dan kuat untuk mencapai permukaan Bumi, bagian yang tidak terbakar dapat ditemukan sebagai meteorit di permukaan Bumi. Namun hal ini sangat jarang terjadi.

Eta Akuarid

Hujan meteor diberi nama sesuai dengan titik radian atau titik kemunculannya di langit, yang biasanya merupakan sebuah rasi bintang. Seperti misalnya Geminid berarti dari rasi bintang Gemini, Orionid dari rasi bintang Orion, dan lain sebagainya.

Nah, sesuai namanya, Eta Akuarid adalah hujan meteor yang memiliki titik radian di arah rasi bintang Akuarius, tepatnya di dekat bintang Eta Akuarii, bintang yang cukup redup untuk dilihat mata telanjang dengan magnitudo visual +4,0.

Hujan meteor ini bisa diamati pada 5 Mei 2024, dengan titik radiannya akan terbit di langit timur mulai sekitar jam 02.00 dini hari. Dengan kata lain, inilah waktu untuk kamu memulai pengamatannya. Cukup siapkan kursi santai, pakai jaket, siapkan minuman hangat, dan amati langit arah rasi bintang Akuarius itu.

Titik radian hujan meteor Eta Akuarid. Kredit: InfoAstronomy

Meteor-meteor Eta Akuarid berasal dari puing-puing Komet 1P/Halley. Ketika terakhir kali Komet 1P/Halley mendekati Matahari kita, radiasi dari Matahari telah menumbuk permukaan komet, sehingga menyebabkan sebagian materinya terkelupas dan tertinggal di sepanjang jalur orbit yang komet tersebut lalui di tata surya.

Nah, setiap awal Mei, dalam orbitnya mengelilingi Matahari, Bumi kita melintasi bekas jalur orbit yang pernah dilalui Komet 1P/Halley ini, sehingga puing-puing dari komet yang masih tertinggal di sana ditarik oleh gravitasi Bumi, masuk ke atmosfer dan terbakar, secara kolektif disebut hujan meteor.

Jika lokasi pengamatan kamu sangat ideal, yaitu yang gelap gulita, cerah, bebas polusi cahaya, kamu bisa menyaksikan hingga 30 meteor per jam pada puncak hujan meteor Eta Akuarid ini.

Tips dan Trik Melihat Hujan Meteor

Hujan meteor berbeda dari hujan air yang munculnya keroyokan. Untuk Eta Akuarid, akan terlihat maksimum 30 meteor per jam. Itu artinya, rata-rata akan ada 1 meteor per 2 menit. Jumlah ini akan tampak sedikit jika kamu tidak sabaran.

Melihat hujan meteor perlu kesabaran tinggi. Kamu perlu mengamatinya sepanjang malam juga. Karena jika pengamatan cuma 5-10 menit, sudah pasti tidak akan ada meteor yang bisa kamu amati. Ditambah lagi, sebenarnya kita perlu adaptasi mata dengan gelapnya langit, caranya adalah dengan terus menerus menatap langit selama minimum 30 menit.

Oh iya, satu lagi, ketika mengamati hujan meteor di malam hari, pastikan untuk membawa pakaian yang hangat dan selimut agar tetap nyaman.

Selamat berburu meteor!

Sumber & Referensi:
  • Carpineti, A. (2024). Eta Aquariids Are Striking Through The Sky This Month – Here’s When The Shower Peaks. IFLScience.
  • McClure, B. (2023). Eta Aquariid meteors are richer from the Southern Hemisphere. EarthSky.
  • Powell, J. (2017). Observing Meteors and Meteor Showers. In Cosmic Debris (pp. 179-216). Springer, Cham.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.