Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Selangkah Lagi Menuju Penemuan Planet Kesembilan

Diumumkan potensi keberadaannya sejak tahun 2016, hingga kini Planet Kesembilan belum juga ditemukan. Namun, ada penelitian terbaru yang menarik.
Ilustrasi planet kesembilan. Kredit: Wikimedia Commons

InfoAstronomy - Sejak tahun 2006, Pluto yang tadinya merupakan planet kesembilan di tata surya diturunkan statusnya menjadi "planet katai" oleh para astronom. Alhasil, tata surya hanya memiliki 8 planet utama, dari Merkurius hingga Neptunus. Namun, pada tahun 2016, sebuah studi mengungkapkan bahwa tata surya kita kemungkinan punya satu planet lagi, Planet Kesembilan.

Sebuah studi yang baru-baru ini dikirimkan ke The Astronomical Journal membawa update terkini dari pencarian Planet Kesembilan (yang juga disebut Planet X), yang merupakan planet hipotetis yang berpotensi mengorbit Matahari di bagian terluar tata surya, jauh di luar orbit Pluto.

Dengan adanya penelitian terbaru ini, pencarian Planet Kesembilan tinggal selangkah lagi, karena penelitian ini mempersempit kemungkinan lokasi Planet Kesembilan di langit dan berpotensi membantu para astronom dalam lebih memahami susunan tata surya kita, beserta pembentukan dan proses evolusinya.

Mike Brown, astronom dari Caltech, yang juga pemimpin utama studi ini, mengatakan, "Kami terus mencoba untuk secara sistematis mencakup seluruh wilayah langit yang kami prediksi akan menjadi letak Planet Kesembilan. Menggunakan data dari Pan-STARRS memungkinkan kami mencakup wilayah terluas hingga saat ini."

Ilustrasi perbandingan ukuran Planet Kesembilan. Kredit: NASA

Pan-STARRS, yang merupakan akronim dari Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System, adalah sistem observasi astronomi kolaboratif yang berlokasi di Observatorium Haleakala, Hawaii dan dioperasikan oleh Institut Astronomi Universitas Hawai'I dengan pembangunan teleskop yang didanai oleh Angkatan Udara AS.

Dalam penelitian ini, para astronom menggunakan data dari Data Release 2 (DR2) Pan-STARRS dengan tujuan mempersempit kemungkinan lokasi Planet Kesembilan berdasarkan temuan dari penelitian-penelitian sebelumnya.

Berkat data-data ini, Brown dan timnya telah berhasil mempersempit kemungkinan lokasi Planet Kesembilan dengan menghilangkan sekitar 78 persen kemungkinan lokasi yang dihitung dari penelitian sebelumnya.

Selain itu, para astronom juga memberikan perkiraan baru untuk sumbu semimayor (jarak Planet Kesembilan dari Matahari), yakni 500 AU (sebelumnya 800 AU) dan ukuran massa Planet Kesembilan, yakni 6,6 kali massa Bumi (sebelumnya 10 kali massa Bumi).

Lalu, apa hasil paling signifikan dari penelitian ini, dan penelitian lanjutan apa yang saat ini sedang dilakukan atau direncanakan?

Para astronom akan memulai pengamatan Planet Kesembilan di area langit yang sempit dengan menggunakan Legacy Survey of Space and Time, merupakan survei pengamatan langit yang berada di Observatorium Vera C. Rubin di Chile. Targetnya, dalam satu atau dua tahun ke depan, Planet Kesembilan bisa ditemukan.

Jika nantinya Planet Kesembilan berhasil ditemukan, ia akan menjadi planet terbesar ke-5 di tata surya kita dan satu-satunya yang memiliki massa antara Bumi dan Uranus. Planet-planet seperti itu biasa ditemukan di sekitar bintang-bintang lain, tetapi tidak ada di tata surya kita.

Ilustrasi orbit Planet Kesembilan. Kredit: NASA

Walaupun bukti dari planet yang besar dan tak terlihat di tepi luar tata surya kita ini terus meningkat, faktanya kita belum bisa melihat secara langsung wujud planet tersebut, hanya bisa melihat efek yang ditimbulkan oleh gravitasinya yang besar.

Salah satu efek gravitasi Planet Kesembilan itu terjadi pada planet kerdil 2015 TG387, yang dikenal sebagai Goblin. Orbit Goblin yang sangat elips dan eksentrik, menurut para astronom, disebabkan oleh pengaruh gravitasi dari sebuah planet yang cukup besar di luar sana, si Planet Kesembilan.

"Planet Kesembilan tampaknya memang merupakan satu-satunya penjelasan yang masuk akal untuk semua hal aneh yang kami amati di tepian tata surya," kata Konstantin Batygin, astrofisikawan di Caltech, rekan sejawat Brown.

Semua ini diawali pada tahun 2014, ketika dua astronom Caltech, Chad Trujillo dan Scott Sheppard mengusulkan keberadaan sebuah benda besar dan jauh di luar orbit Neptunus. Benda besar seperti itu, masih menurut para astronom ini, dapat menjelaskan keanehan orbit planet-planet kerdil trans-Neptunus seperti Sedna dan 2012 VP113.

Lalu pada Januari 2016, Batygin dan Brown mengumpulkan lebih banyak bukti untuk benda besar hipotetis tadi, yang oleh duo ini dijuluki sebagai "Planet Kesembilan".

Akankah Planet Kesembilan segera diumumkan keberadaannya dalam waktu dekat?

Sumber & Referensi:
  • Brown, M. E., Holman, M. J., & Batygin, K. (2024). A Pan-STARRS1 Search for Planet Nine. arXiv preprint arXiv:2401.17977.
  • Batygin, K., Adams, F. C., Brown, M. E., & Becker, J. C. (2019). The planet nine hypothesis. Physics Reports, 805, 1-53.
  • Brown, M. E., & Batygin, K. (2021). The orbit of planet nine. The Astronomical Journal, 162(5), 219.
  • Bailey, E., Batygin, K., & Brown, M. E. (2016). Solar obliquity induced by planet nine. The Astronomical Journal, 152(5), 126.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

1 komentar

  1. Planet Ny Mas mana?? Koq setelah berabad-abad para astronom dkk koar2 ttg si Ny Mas skrg tiba2 bungkam semua. Itu tuh... planet fiktip si Ny Biru keturunan ningrat bangsawan
Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.