Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Stasiun Luar Angkasa Internasional Akan Dijatuhkan ke Bumi Tahun 2031

Stasiun Luar Angkasa Internasional tidak akan selamanya beroperasi. Pada tahun 2031 mendatang, ia hanya akan menjadi sampah di Bumi.
Stasiun Luar Angkasa Internasional. Kredit: NASA

InfoAstronomy - Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) merupakan satelit terbesar buatan manusia yang selama ini menjadi laboratorium ilmiah yang berada di orbit rendah Bumi, ketinggian sekitar 380 kilometer. Ia tidak akan selamanya di sana. Kelak, ISS akan dijatuhkan kembali ke Bumi.

Pada Januari 2031 mendatang, masa kerja ISS akan berakhir. Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana untuk melakukan deorbit ISS, atau menjatuhkan kembali ISS melalui atmosfer Bumi menuju wilayah yang sangat terpencil di Samudera Pasifik, Titik Nemo.

Ini akan menjadi akhir dari sebuah era di mana selalu ada manusia yang berada di orbit rendah Bumi sejak ISS mulai muat untuk dihuni manusia pada bulan November 2000. Meski begitu, ISS bukan satu-satunya stasiun luar angkasa yang ada, sehingga keberadaan manusia di luar angkasa tidak berakhir begitu saja.

Apa saja stasiun luar angkasa lainnya?

Tiangong

Saat ini, satu-satunya stasiun luar angkasa yang mengorbit secara permanen dan dapat dihuni oleh beberapa astronaut adalah Stasiun Luar Angkasa Tiangong milik Tiongkok. Pembangunannya dimulai pada April 2021 dan terdiri dari tiga modul.

Stasiun luar angkasa Tiangong. Kredit: China Manned Space Agency

Agensi Antariksa Tiongkok (CMSA) mengumumkan bahwa Tiangong, yang saat ini volumenya sepertiga volume ISS, akan semakin diperluas hingga tahun 2027, dengan penambahan tiga modul lagi. Tiangong diperkirakan akan bertahan setidaknya 10 tahun ke depan.

Dengan kata lain, tidak lama setelah ISS di-deorbit-kan, Tiangong kemungkinan besar juga akan dijatuhkan kembali ke Bumi.

Stasiun Luar Angkasa Rusia

Adanya konflik antara Rusia dan Ukraina sehingga mereka menerima sanksi oleh pemerintah negara-negara Barat, membuat negara bekas Uni Soviet tersebut mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan ISS setelah tahun 2024 dan memulai stasiun luar angkasanya sendiri pada tahun 2027.

Stasiun luar angkasa Rusia akan dinamai Russian Orbital Service Station (ROSS). Uniknya, modul ROSS awalnya direncanakan Rusia untuk diluncurkan menjadi bagian dari ISS. Modul tersebut, yang disebut NEM-1, saat ini dijadwalkan untuk diluncurkan pada tahun 2027, dan modul kedua akan menyusul pada tahun 2028, hingga pada tahun 2035 akan ada total tujuh modul.

Berbeda dari ISS yang berada di orbit rendah Bumi, ROSS akan ditempatkan lebih jauh, rencananya pada orbit sinkron Matahari, orbit hampir kutub yang memungkinkan akses lebih cepat ke ROSS dari Rusia dibandingkan dengan ISS.

Lunar Gateway

Stasiun luar angkasa lainnya yang akan dibangun adalah Lunar Gateway.

Ilustrasi Lunar Gateway. Kredit: NASA

Setelah ISS, proyek besar stasiun luar angkasa internasional berikutnya adalah Lunar Gateway, sebuah stasiun luar angkasa yang akan menjadi "pintu gerbang (gateway)" ke Bulan, dan bahkan mungkin untuk misi ke Mars.

Mulai dari akhir dekade ini, Lunar Gateway akan mulai dikembangkan oleh anggota ISS yang ada saat ini yaitu NASA (AS), ESA (Eropa), JAXA (Jepang), dan CSA (Kanada). Lunar Gateway akan berfungsi sebagai pusat komunikasi bertenaga surya, laboratorium sains, dan modul tempat tinggal jangka pendek untuk astronaut, serta tempat penampungan bagi wahana antariksa.

Lunar Gateway direncanakan akan ditempatkan dalam orbit halo hampir bujursangkar berperiode tujuh hari yang sangat elips di sekitar Bulan, yang akan membuat Lunar Gateway hanya berjarak 1.500 km di atas permukaan kutub utara Bulan pada jarak terdekatnya dan sejauh sekitar 70.000 km di atas kutub selatan Bulan pada jarak terjauhnya.

Dengan berakhirnya misi ISS kelak dan dibangunnya stasiun-stasiun luar angkasa baru, tampaknya umat manusia akan terus memiliki misi luar angkasa pada masa mendatang. Akankah ada astronaut dari Indonesia nantinya?

Sumber:
  • Haws, T. D., Zimmerman, J. S., & Fuller, M. E. (2019, March). SLS, the Gateway, and a Lunar Outpost in the Early 2030s. In 2019 IEEE aerospace conference (pp. 1-15). IEEE.
  • Murtazin, R., Menkin, E., Gray, C., Ovchinnikov, A., & Grigorjev, K. (2017). ISS controlled deorbit: challenges and solutions. In International Astronautical Congress. Paris, France: International Astronautical Federation (IAF).
  • Ott, E., Kölbl, D., Milojevic, T., Rabbow, E., & Rettberg, P. (2022). Advances in the Space Station. Advances in the Space Station, 142.
  • Razoumny, Y. N., Baranov, A. A., Agrawal, B., Dula, A. M., Kreisel, J., Kupreev, S. A., ... & Yasaka, T. (2022). The concept of on-orbit-servicing for next generation space system development and its key technologies. RUDN Journal of Engineering Research, 23(4), 269-282.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.