Mengapa penting jika kita tahu apakah Pluto adalah planet atau planet kerdil? Karena bagi saya itu hanya membuatnya lebih membingungkan di tata surya kita. Saya tahu bahwa beberapa hal di luar angkasa adalah planet dan beberapa adalah bintang dan beberapa adalah nama lain seperti bulan atau komet. Planet kerdil sepertinya sebutan yang berbeda dan saya pikir itu hanya membuatnya lebih membingungkan. — Timmy, 11, Kitchener, Ontario, Kanada.
“Komet,” “bintang” dan “planet” adalah nama kategori yang segera memberi tahu sesuatu yang penting tentang apa yang coba digambarkan.
Tata surya kita terdiri dari matahari, planet-planet (yang mengorbit mengelilingi matahari) dan benda-benda kecil (yang mengorbit mengelilingi matahari atau planet-planet). Kategori “benda kecil” dibagi menjadi kategori yang lebih kecil, sebagian besar tergantung pada bentuk dan ukuran orbit.
Pada tahun 1801, para astronom menemukan Ceres, yang awalnya dikategorikan sebagai “planet.” Para astronom mengukur bahwa itu jauh lebih kecil daripada planet lain yang dikenal. Segera setelah itu, banyak objek yang lebih kecil ditemukan di orbit yang sangat dekat dengan Ceres. Benda-benda kecil ini dikategorikan sebagai “asteroid” dan sejak itu kita telah menemukan ratusan ribu asteroid di sabuk asteroid.
Penemuan baru
Proses penemuan dan kategorisasi ulang yang serupa terjadi pada benda-benda kecil di luar tata surya.
Pluto ditemukan pada tahun 1930 dan disebut sebagai planet kesembilan di tata surya kita selama beberapa dekade. Tetapi para astronom segera mengetahui bahwa Pluto sangat berbeda dari delapan planet lainnya yakni orbitnya miring dan jauh lebih kecil dari planet lain.
Selama bertahun - tahun, astronomi menemukan semakin banyak benda kecil seperti planet yang berjalan di orbit pluto. Sekarang ini mereka dikategorikan sebagai objek sabuk kuiper. Hal ini semakin jelas tampaknya mengapa Pluto yang mungkin lebih masuk dalam kategori objek Sabuk Kuiper daripada planet.
Pada tahun 2005, sebuah objek baru ditemukan di tata surya luar, yakni Eris, yang bahkan lebih berat dari Pluto. Ini membuat para astronom mempertimbangkan apakah Eris dan Pluto adalah planet atau bukan. Para astronom menganggap ini adalah keputusan yang cukup penting sehingga Persatuan Astronomi Internasional memutuskan Pluto sebagai planet kerdil pada tahun 2006. Para astronom memutuskan bahwa alih-alih menurunkan Pluto menjadi objek Sabuk Kuiper tua biasa, mereka akan membuat kategori baru benda kecil yang disebut “planet kerdil.” Pluto dan Eris akan menjadi bagian dari kategori baru ini.
Bagaimana planet terbentuk
Tata surya seperti kita terbentuk dari awan besar debu dan gas yang runtuh menjadi cakram di sekitar bintang muda, tetapi para astronom masih mempelajari bagaimana proses itu bekerja. Kami menggunakan teleskop untuk melihat dengan seksama dalam membentuk tata surya jauh, tetapi jaraknya sangat jauh sehingga sangat sulit untuk melihat pembentukan planet secara langsung.
Planetesimal yang merupakan planet bayi — yang pertama terbentuk dari gumpalan debu di piringan yang mengorbit bintang muda. Planetesimal kemudian mengambil kerikil, debu, dan kadang-kadang bahkan planetesimal yang lebih kecil di dekatnya dengan gravitasinya, yang semakin kuat saat mereka semakin besar. Ketika mereka mencapai beberapa ratus kilometer, mereka memiliki gravitasi yang cukup untuk menarik diri mereka menjadi bentuk bulat, yang merupakan definisi planet kerdil.
Mengukur benda-benda kecil di tata surya kita, termasuk planet kerdil, dan membandingkannya dengan simulasi komputer adalah cara lain untuk melihat bagaimana tata surya kita terbentuk. Teori kami saat ini adalah bahwa pasti ada banyak planet kerdil yang terbentuk di tata surya kita.
Ceres, di sabuk asteroid, dan Pluto, Eris, dan sekitar selusin objek Sabuk Kuiper lainnya cukup besar untuk masuk dalam kategori planet kerdil. Ini berarti bahwa meskipun mereka adalah planetesimal yang tumbuh cukup besar untuk menjadi bulat, mereka tidak mengembangkan gravitasi yang cukup kuat untuk menangkap semua planetesimal lain di dekat orbitnya
Tata surya lain
Para astronom kini telah mengukur lebih dari 5,000 exoplanets, planet di tata surya lain. Kita tidak akan bisa mengukur planet kerdil di sana untuk waktu yang lama, tetapi planet yang kita temukan di tata surya kita sendiri dapat mengajari kita tentang bagaimana planet terbentuk di mana-mana.
Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami. Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:
mengirimkan email redaksi@theconversation.com
tweet ke kami @conversationIDN dengan tagar #curiouskids
DM melalui Instagram @conversationIDN
Arina Apsarini dari Binus University menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.
Samantha Lawler, Assistant professor, Astronomy, University of Regina
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.