Info Astronomy - Tengah malam ini, 22 April 2023, fenomena hujan meteor Lyrid akan mencapai puncaknya dan dapat diamati di Indonesia. Lyrid akan menghiasi langit sepanjang malam lebaran hingga Matahari terbit. Siap berburu meteor?
Pada puncaknya malam ini, kita berkesempatan untuk melihat sedikitnya sekitar 18 meteor per jam. Dan ditambah fase Bulan yang masih sabit muda, menjadikan malam ini sebagai malam yang ideal untuk melihat meteor-meteor Lyrid karena cahaya Bulan tidak akan menerangi langit.
Untuk mengamatinya, kamu tidak perlu teleskop, cukup berbaring sambil menatap ke langit yang gelap, cerah, dan bebas polusi cahaya. Biarkan mata kamu menatap gelapnya langit dalam waktu sekitar 30 menit untuk menyesuaikan diri dengan kegelapan.
Hujan meteor sendiri bukan fenomena yang berbahaya. Hujan meteor berasal dari debris yang ditinggalkan komet atau asteroid di sepanjang jalur orbitnya. Pada waktu-waktu tertentu, dalam orbitnya mengitari Matahari, Bumi kita melewati bekas-bekas jalur orbit komet atau asteroid itu.
Nah, beberapa dari debris komet atau asteorid ini lantas ditarik oleh gravitasi Bumi, kemudian masuk dan terbakar di atmosfer Bumi sebagai meteor. Karena jumlahnya banyak, para astronom menyebutnya secara kolektif sebagai hujan meteor.
Walau begitu, kita tidak perlu khawatir. Ukuran debris yang masuk ke atmosfer Bumi kecil-kecil, sehingga akan habis terbakar di atmosfer tanpa sempat mencapai permukaan Bumi.
Kembali lagi ke Lyrid, hujan meteor ini disebut Lyrid sendiri karena meteor-meteor yang muncul datang dari arah rasi bintang Lyra, yang mudah dikenali berkat bintangnya yang paling terang, Vega. Asal usul dari meteor Lyrid diperkirakan berasal dari debris yang ditinggalkan oleh Komet C/1861 G1 Thatcher.
C/1861 G1 adalah komet periode panjang, ia mengelilingi Matahari setiap 415 tahun atau lebih. Pertama kali diamati pada tahun 1861, jadi waktu kemunculan komet ini berikutnya di langit Bumi adalah tahun 2276 mendatang, yang berarti tidak mungkin ada di antara kita yang akan melihatnya.
Hujan meteor Lyrid bisa diamati mulai jam 00.00 tengah malam waktu setempat daerahmu di arah langit timur laut. Selamat menyambut hari raya sambil mengamati hujan meteor!
Sumber:
- HEBERT, J. (2023). Lyrid Meteor Shower Peaks This Week. Creation Science Update.
- Kornoš, L., Tóth, J., Porubčan, V., Klačka, J., Nagy, R., & Rudawska, R. (2015). On the orbital evolution of the Lyrid meteoroid stream. Planetary and Space Science, 118, 48-53.
- Sokolova, M., Nefedyev, Y., Sergienko, M., Demina, N., & Andreev, A. (2016). Analysis of the Lyrids’ meteor stream structure for long timeslots. Advances in Space Research, 58(4), 541-544.