Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Mengenal C/2014 UN271, Mega Komet Pertama yang Diketahui

Biasanya, sebuah komet memiliki ukuran yang kecil, tidak lebih besar dari 30 kilometer. Namun, sejak tahun lalu, para astronom mulai menyadari adanya

Info Astronomy - Biasanya, sebuah komet memiliki ukuran yang kecil, tidak lebih besar dari 30 kilometer. Namun, sejak tahun lalu, para astronom mulai menyadari adanya sebuah komet raksasa yang sedang menuju tata surya bagian dalam. Ini merupakan komet terbesar yang pernah diketahui, atau mega komet!

"Kami telah mengonfirmasi perkiraan ukurannya yang sangat besar," kata Dr Emmanuel Lellouch dari Observatorium Paris. "Ini merupakan komet terbesar dari Awan Oort yang pernah ditemukan."

Dinamai  C/2014 UN271, atau Bernardinelli-Bernstein (diambil dari nama penemunya), citra pertama mega komet ini sempat diambil sejak tahun 2014 ketika jaraknya masih sejauh Neptunus. Namun, ukurannya yang besar baru disadari pada tujuh tahun berikutnya.

Menurut estimasi terbaik terhadap pengamatan nukleus atau inti mega komet ini, diameternya diketahui sekitar 100 hingga 370 kilometer, ukuran yang terlampau besar bagi objek seperti komet, yang bahkan hampir setengah ukuran planet katai.

Meskipun Mega Komet C/2014 UN271 semakin dekat ke Matahari, sayangnya jalur orbitnya tidak akan pernah membawanya lebih dekat dari orbit Saturnus, membuat mega komet ini aman dari potensi sebagai ancaman untuk Bumi, tetapi pengukuran ukurannya menjadi rumit.

Mega Komet C/2014 UN271 akan mencapai jarak terdekat dari Matahari pada tahun 2031 mendatang, yakni kira-kira 1,5 miliar kilometer jauhnya.

Kredit foto: Wikimedia Commons

Lantas, bagiamana para astronom bisa mengetahui ukuran mega komet ini?

Dalam makalah ilmiahnya yang diterbitkan di jurnal Astronomy & Astrophysics, Lellouch dan rekan-rekannya menjelaskan bahwa mereka menggunakan radiasi gelombang mikro untuk mengetahui seberapa besar ukuran mega komet ini.

Alih-alih mencoba mengukur seberapa lebar area langit yang ditutupi oleh Mega Komet C/2014 UN271, Lellouch dan rekan-rekannya mengamati seberapa terang jumlah radiasi yang dikeluarkannya dan menggunakannya untuk menghitung luas permukaannya.

Pengukuran ini dimungkinkan menggunakan Atacama Large Millimeter Array (ALMA), Lellouch dan rekan-rekannya mempelajari Mega Komet C/2014 UN271 dalam empat panjang gelombang antara 1 dan 2 milimeter. Hal ini memungkinkan mereka untuk hanya melihat radiasi yang berasal dari nukleus mega kometnya, bukan dari ekor atau debu di sekitarnya.

Pengamatan kecerahan dari berbagai pita panjang gelombang yang berbeda menunjukkan bahwa mega komet ini hanya memantulkan 5 persen cahaya Matahari yang menyinarinya. Dari data itu, Lellouch dan rekan-rekannya mengestimasikan bahwa Mega Komet C/2014 UN271 perlu diameter minimal 137±17 kilometer untuk menghasilkan radiasi sebanyak yang diamati.

Kredit foto: Wikimedia Commons

Sebagai perbandingan, Hale-Bopp, komet terbesar yang sebelumnya dapat para astronom ukur dengan cukup presisi, hanya berdameter 74±6 kilometer saja. Hal itu membuat C/2014 UN271 menjadi mega komet terbesar dari yang pernah ditemukan para astronom selama ini.

Dan sama seperti komet-komet pada umumnya, Mega Komet C/2014 UN271 berasal dari Awan Oort, wilayah berisi cikal bakal komet yang berjarak sekitar 50.000 hingga 10.000 AU (1 AU = 150 juta kilometer) dari Bumi kita.

Sumber:

Sumber Jurnal:
  • Bernardinelli, P. H., Bernstein, G. M., Montet, B. T., Weryk, R., Wainscoat, R., Aguena, M., ... & DES Collaboration. (2021). C/2014 UN271 (Bernardinelli-Bernstein): the nearly spherical cow of comets. The Astrophysical Journal Letters, 921(2), L37.
  • Kokotanekova, R., Lister, T., Bannister, M., Snodgrass, C., Opitom, C., Schwamb, M., & Kelley, M. S. (2021). Newly discovered object 2014 UN271 observed as active at 20.18 au. The Astronomer's Telegram, 14733, 1.
  • Lellouch, E., Moreno, R., Bockelée-Morvan, D., Biver, N., & Santos-Sanz, P. (2022). Size and albedo of the largest detected Oort-cloud object: comet C/2014 UN 271 (Bernardinelli-Bernstein). arXiv preprint arXiv:2201.13188.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.