Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Mengenal 5 Planet Katai di Tata Surya

Tahukah kamu? Di tata surya kita tidak hanya beranggoakan 8 planet utama saja, melainkan juga ada kelompok objek lainnya yang dikenal sebagai planet k

Info Astronomy - Tahukah kamu? Di tata surya kita tidak hanya beranggoakan 8 planet utama saja, melainkan juga ada kelompok objek lainnya yang dikenal sebagai planet katai. Apa itu planet katai? Dan apa saja planet katai di tata surya kita?

Istilah "planet katai" ini bisa dibilang merupakan hal baru dalam astronomi, yang pertama kali didefinisikan pada tahun 2006 silam. Menurut International Astronomical Union (IAU), planet katai adalah:
  • Objek semesta yang mengitari Matahari.
  • Memiliki gravitasi yang cukup kuat untuk bisa mencapai kesetimbangan hidrostatik sehingga bentuknya bulat atau nyaris bulat.
  • Masih berbagi orbit dengan banyak objek lain, seperti asteroid, meteoroid, komet, atau bahkan planet katai lainnya.

Nah, di tata surya kita, sejauh ini ada 5 planet katai yang telah ditemukan, dikonfirmasi, dan paling banyak dipelajari oleh para astronom, yaitu Ceres, Pluto, Eris, Haumea, dan Makemake.

Kenalan dengan mereka satu per satu yuk!

Ceres

Ceres adalah objek terbesar yang terletak di Sabuk Asteroid, wilayah yang terletak di antara orbit Mars dan Jupiter. Untuk bisa membayangkannya, planet katai Ceres diketahui mengandung sekitar sepertiga dari massa seluruh materi yang berada di Sabuk Asteroid. Bentuknya yang hampir bulat bikin objek yang satu ini tidak dianggap sebagai asteroid.

Ceres. Kredit: NASA

Sementara sebagian besar planet katai mengorbit Matahari di tepi paling luar tata surya kita, Ceres adalah satu-satunya yang terletak di dalam orbit Neptunus. Ceres membutuhkan hanya 4,6 tahun untuk menyelesaikan satu putaran penuh mengelilingi Matahari.

Ceres ditemukan pada tahun 1801 oleh astronom Giuseppe Piazzi di Italia. Berkat pengamatan lewat wahana antariksa Dawn yang dikirim ke Sabuk Asteroid pada tahun 2007, diameter Ceres diketahui mencapai sekitar 946 kilometer.

Pluto

Ketika Pluto ditemukan pada tahun 1930, ia sempat diklasifikasikan sebagai planet kesembilan di tata surya kita. Namun, statusnya sebagai planet itu mulai dipertanyakan pada 1990-an. Pluto secara resmi direklasifikasi sebagai planet katai pada tahun 2006.

Pluto. Kredit: NASA

Pluto juga merupakan planet katai terbesar dalam ukuran, dengan diameter sekitar 2.376 kilometer. Pluto memiliki lima satelit alami, dengan yang terbesar, Charon, berukuran lebih dari setengah ukuran Pluto.

Orbit Pluto tidak melingkar seperti planet lain, tetapi memotong orbit Neptunus, yang berarti bahwa Pluto terkadang bisa lebih dekat ke Matahari daripada Neptunus. Orbitnya yang aneh itu bikin Pluto membutuhkan waktu hampir 250 tahun untuk menyelesaikan satu putaran penuh mengelilingi Matahari.

Eris

Terletak di luar orbit Neptunus, Eris menyelesaikan satu putaran penuh mengelilingi Matahari setiap 557 tahun. Diameternya, sekitar 2.326 kilometer, sedikit lebih kecil dari Pluto, tetapi sebenarnya mengandung lebih dari 25% lebih banyak materi, yang artinya ia lebih masif daripada Pluto.

Ilustrasi Eris. Kredit: NASA

Penemuan Eris yang lebih masif pada tahun 2005 ini merupakan titik balik yang memaksa para astronom untuk mempertimbangkan kembali klasifikasi Pluto sebagai sebuah planet. Menurut para astronom saat itu, perlu ada kategori lain dari objek-objek ini agar kategori "planet" tidak memiliki terlalu banyak anggota.

Sayangnya, karena Eris begitu jauh, sejauh ini belum ada detail permukaannya yang dapat dilihat dengan instrumen saat ini, tetapi para astronom telah mendeteksi keberadaan es metana dan percaya bahwa permukaan Eris mirip dengan Pluto.

Haumea

Haumea ditemukan pada tahun 2004, terletak di Sabuk Kuiper di luar orbit Neptunus. Meskipun planet katai ini membutuhkan 285 tahun untuk menyelesaikan satu putaran penuh mengelilingi Matahari, Haumea berotasi dalam waktu kurang dari empat jam!

Ilustrasi Haumea dan bulan-bulannya. Kredit: NASA

Para astronom percaya bahwa rotasi Haumea yang terlalu cepat ini telah mengubah bentuk Haumea menjadi elipsoid (berbentuk telur). Dengan diameter sekitar 1.560 kilometer, Haumea juga diketahui memiliki dua satelit alami yang dinamai Hi'iaka dan Namaka. Bahkan mungkin Haumea menjadi satu-satunya objek Sabuk Kuiper yang memiliki cincin.

Makemake

Makemake ditemukan pada tahun 2005, hanya beberapa bulan setelah Eris ditemukan, dan oleh tim astronom yang sama. Ia terletak di Sabuk Kuiper, di luar orbit Neptunus, sekitar 30 hingga 50 kali lebih jauh dari Matahari daripada Bumi.

Ilustrasi Makemake. Kredit: NASA

Para astronom mengatakan bahwa Makemake kemungkinan berwarna kemerahan, mirip dengan Pluto. Namun diameternya lebih kecil, yakni sekitar 1.430 kilometer.

Pada tahun 2015 silam, satelit alami yang dinamai MK2 ditemukan mengorbit sang planet katai. Bersama dengan MK2, Makemake membutuhkan waktu lebih dari 300 tahun untuk menyelesaikan satu putaran penuh mengelilingi Matahari.

Nah, itulah 5 planet katai di tata surya kita.

Sumber:
  • https://solarsystem.nasa.gov/resources/336/space-shorts-what-is-a-dwarf-planet/
  • https://lowell.edu/deep-space-spotlight-the-dwarf-planets-of-our-solar-system/
  • https://www.space.com/18584-dwarf-planets-solar-system-infographic.html

Sumber Jurnal:
  • Brown, M. E., & Schaller, E. L. (2007). The mass of dwarf planet Eris. Science, 316(5831), 1585-1585.
  • Ortiz, J. L., Sicardy, B., Braga-Ribas, F., Alvarez-Candal, A., Lellouch, E., Duffard, R., ... & Emilio, M. (2012). Albedo and atmospheric constraints of dwarf planet Makemake from a stellar occultation. Nature, 491(7425), 566-569.
  • Ragozzine, D., & Brown, M. E. (2009). Orbits and masses of the satellites of the dwarf planet Haumea (2003 EL61). The Astronomical Journal, 137(6), 4766.
  • Ruesch, O., Platz, T., Schenk, P., McFadden, L. A., Castillo-Rogez, J. C., Quick, L. C., ... & Russell, C. T. (2016). Cryovolcanism on ceres. Science, 353(6303), aaf4286.
  • Stern, S. A., Bagenal, F., Ennico, K., Gladstone, G. R., Grundy, W. M., McKinnon, W. B., ... & Zangari, A. M. (2015). The Pluto system: Initial results from its exploration by New Horizons. Science, 350(6258), aad1815.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.