Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

14 Desember 2021: Hujan Meteor Geminid Mencapai Puncaknya Malam Ini

Malam ini, 14 Desember 2021, fenomena hujan meteor Geminid akan mencapai puncaknya. Ini merupakan fenomena yang sebenarnya terjadi setiap tahun, dan s

Info Astronomy - Malam ini, 14 Desember 2021, fenomena hujan meteor Geminid akan mencapai puncaknya. Ini merupakan fenomena yang sebenarnya terjadi setiap tahun, dan selama ini bukan fenomena yang berbahaya.

Meteor-meteor pada hujan meteor Geminid diketahui berasal dari debris yang ditinggalkan oleh asteroid 3200 Phaethon. Ketika asteroid ini mendekati Matahari, radiasi dari Matahari membuat asteroid ini menguap, sehingga ada sebagian kecil material dari permukaannya yang tertinggal di sepanjang jalur orbit yang ia lewati.

Nah, setiap 14 Desember, orbit Bumi memotong bekas jalur orbit asteroid ini, sehingga masuk lah debris dari asteroid tersebut ke atmosfer Bumi sebagai meteor. Dan karena jumlahnya banyak, maka secara kolektif disebut sebagai "hujan meteor".

Eits, tenang dulu. Debris dari asteroid yang menjadi hujan meteor ini ukurannya kecil-kecil. Mulai dari sebesar bola kasti hingga sebesar butir pasir saja. Dengan ukuran sekecil itu, mereka semua akan terbakar habis di atmosfer sebelum bisa mencapai permukaan Bumi kita. Jadi, mengamati hujan meteor sangat aman.

Meteor-meteor dari debris asteroid 3200 Phaethon, dalam pandangan dari Bumi, akan tampak muncul dari arah rasi bintang Gemini. Itulah mengapa hujan meteor ini kemudian disebut sebagai hujan meteor Geminid.


Hujan meteor Geminid paling baik diamati mulai jam 01.00 dini hari waktu setempat daerahmu. Amati langit arah utara, dan rasi bintang Gemini yang menjadi titik kemunculan meteor-meteor ini akan berada di sana.

Kamu tidak memerlukan teleskop untuk bisa melihat hujan meteor Geminid. Pengamatan hujan meteor butuh medan pandang yang luas, misalnya di area lapangan, atas pegunungan, pinggir pantai, atau persawahan. Bidang pandang teleskop sangat sempit, sehingga melihatnya dengan teleskop sama saja buang-buang waktu.

Kondisi lokasi pengamatan juga perlu diperhatikan. Pengamatan hujan meteor perlu lokasi pengamatan yang gelap gulita minim polusi cahaya. Kalau kamu melakukan pengamatan di tengah kota besar atau di pinggiran kota besar, niscaya meteor-meteor akan sulit dilihat karena kalah terang dengan polusi cahaya. Cuaca juga sebisa mungkin harus cerah tanpa awan.

Oh iya, sebelum bisa mendapatkan meteor pertama kamu, pastikan kamu sudah melakukan adaptasi mata dengan gelapnya langit malam. Caranya cukup sederhana, berbaringlah mengamati langit malam untuk setidaknya 40-60 menit awal. Nantinya, mata kamu sudah akan lebih peka dengan gelapnya langit, barulah di situ kamu bisa menemukan meteor dengan mudah. Kalau belum adaptasi mata, jangan harap bisa menemukan meteor ya.

Selamat berburu Geminid!

Sumber:

Sumber Jurnal:
  • Jewitt, D., & Li, J. (2010). Activity in geminid parent (3200) Phaethon. The Astronomical Journal, 140(5), 1519.
  • Ryabova, G. O., & Rendtel, J. (2018). Increasing Geminid meteor shower activity. Monthly Notices of the Royal Astronomical Society: Letters, 475(1), L77-L80.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.