Info Astronomy - Jika kamu melakukan perjalanan waktu ke masa lalu dan membunuh kakekmu, sehingga ayah atau ibumu tidak dilahirkan, apakah kamu akan menghilang secara otomatis? Mari mengenal paradoks kakek.
Bagi kamu yang pernah menonton trilogi Back To The Future, terutama film pertama tahun 1985, kamu mungkin tidak akan asing dengan konsep ini. Dalam film itu diceritakan bahwa Marty McFly kembali ke masa lalu dan tidak sengaja membuat ayah dan ibunya tidak menikah sehingga ia dan saudara-saudaranya menghilang karena jadi tidak pernah dilahirkan.
Seperti ini yang dimaksud paradoks kakek itu:
Dengan konsep yang sama dengan film Back To The Future, misalnya kamu punya mesin waktu dan menggunakannya untuk kembali ke masa lalu dan membunuh kakekmu, apakah kau akan menghilang saat itu juga? Sayangnya, jawabannya tidak diketahui. Itulah mengapa hal ini disebut paradoks.
Pada dasarnya, karena ayahmu atau ibumu tidak akan dilahirkan karena kamu sudah membunuh kakekmu di masa lalu, maka kau juga tidak pernah dilahirkan. Namun, hal ini rupanya tidak mungkin terjadi menurut sains. Walaupun kamu kembali ke masa lalu dan membunuh kakekmu, kamu akan tetap hidup di masa depan.
Mengapa bisa begitu? Menurut fisika kuantum, kalau kamu kembali ke masa lalu, setiap perubahan yang kamu lakukan di masa lalu itu tidak akan mengubah masa depanmu, melainkan akan mengubah masa depan dalam garis waktu yang berbeda, realitas alternatif.
Kamu akan menghilang pada realitas alternatif itu jika kamu membunuh kakekmu di masa lalu, tetapi diri kamu akan tetap ada di masa depan pada garis waktu di mana kamu berasal. Meski begitu, hal ini hanya bisa terjadi jika keberadaan alam semesta paralel benar-benar terbukti, yang sayangnya sampai saat ini masih di atas kertas saja.
Nah, pertanyaannya sekarang, bagaimana kalau alam semesta paralel itu tidak ada? Seorang ilmuwan bernama Doron Friedman pernah menulis sebuah makalah ilmiah pada tahun 2016 untuk menjawabnya dan menemukan solusinya.
Dalam makalah ilmiahnya itu, Friedman menjelaskan bahwa ia telah membuat sebuah program simulasi komputer yang dapat menjelaskan paradoks kakek. Namun, untuk menyederhanakannya, Friedman menggantinya dengan premis membunuh ayah, bukan kakek.
Premisnya seperti ini: Jika seseorang, sebut saja namanya Budi biar tidak bingung, bisa kembali ke masa lalu dan membunuh ayahnya sebelum ayahnya itu menikah, apakah ada kemungkinan Budi dapat dilahirkan?
Ribuan skenario dijalankan melalui simulasi komputer Friedman untuk menganalisis apa yang mungjkin terjadi secara logis, memilih di mana tindakan Budi yang membunuh ayahnya tidak akan menghapusnya dari keberadaan.
Hasilnya, Friedman menemukan dua skenario yang menarik.
Pertama, Budi akan menjadi kakek bagi dirinya sendiri di masa depan. Kira-kira seperti ini: Setelah Budi kembali ke masa lalu dan membunuh ayahnya yang masih kecil, agar bisa tetap hidup di masa depan, Budi harus menikah pada garis waktu itu dan memiliki anak, yang mana kemudian anaknya itu akan menjadi ayahnya. Namun, anak Budi itu harus dijodohkan dengan ibu Budi agar ia bisa melahirkan Budi di masa depan. Oke, skip, ini membingungkan.
Kedua, ayah dari Budi harus seorang penjelajah waktu juga. Jika Budi ingin keberadaannya tidak menghilang, ayah Budi harus melakukan perjalanan waktu ke masa depan, setidaknya setahun ke depan, untuk membuat istrinya (ibu Budi) hamil, lalu kembali lagi ke masa lalu ketika Budi datang untuk membunuhnya.
Dengan begitu, paradoks kakek bisa menghilang. Budi tetap hidup, perjalanan waktu ke masa lalu bisa dilakukan tanpa harus ada alam semesta paralel.
Akhir kata, baik alam semesta paralel itu ada atau tidak, perjalanan waktu saat ini masih hipotesis belaka. Bahkan, mendiang Stephen Hawking pernah merayakan ulang tahun yang mengundang penjelajah waktu, tetapi tidak ada yang datang.
Menurutmu, apakah kita bisa menjelajahi waktu?