Info Astronomy - Untuk kamu yang belum tahu: Galaksi Bimasakti dan galaksi Andromeda saat ini sedang saling mendekat satu sama lain. Dalam waktu sekitar 5-6 miliar tahun lagi, kedua galaksi akan bertabrakan dan bergabung.
Hal ini diketahui lewat pengamatan Teleskop Antariksa Hubble yang berada di orbit Bumi terhadap galaksi tetangga Bimasakti kita itu. Menurut hasil pengukuran pergerakan Andromeda oleh Hubble, galaksi yang sekarang berjarak 2,5 juta tahun cahaya ini menunjukkan pergeseran biru, yang artinya sedang bergerak ke arah Bimasakti dengan kecepatan tinggi, yakni 110 kilometer per detik, akibat interaksi gravitasi antara kedua galaksi.
Kamu mungkin penasaran, mengapa Bimasakti dan Andromeda bisa dikatakan akan bertabrakan padahal katanya alam semesta ini mengembang? Pada skala alam semesta yang lebih kecil, gravitasi adalah gaya yang dominan. Kita merasakan gravitasi setiap hari di Bumi saat kita melompat atau menjatuhkan ponsel kesayangan kita. Bumi ini sebenarnya adalah salah satu dari skala-skala terkecil yang didominasi oleh gravitasi.
Pada skala yang sedikit lebih besar, gravitasi berperan seperti menyatukan tata surya, menyatukan bintang-bintang di galaksi Bimasakti, dan mengikat galaksi-galaksi terdekat untuk membentuk sebuah gugus galaksi.
Nah, pada skala yang jauh lebih besar lagi, tarikan gravitasi antara dua objek berukuran galaksi akan menjadi jauh lebih lemah menurut Hukum Gravitasi Universal Newton, yang mana merupakan hukum kuadrat terbalik. Pada skala inilah, energi gelap mengambil alih.
Hmm, energi gelap? Apa itu?
Pada akhir 1920-an, astronom bernama Edwin Hubble menemukan bahwa alam semesta mengembang dengan laju yang semakin cepat berdasarkan pengamatan galaksi-galaksi di alam semesta yang saling menjauh satu sama lain.
Ini adalah penemuan kunci yang bahkan mengubah pandangan Albert Einstein tentang alam semesta, di mana Einstein pernah mengira kalau alam semesta ini statis. Para astronom menyebut gaya misterius yang mengembangkan alam semesta sebagai "energi gelap". Sayangnya, para astronom tidak tahu banyak tentang energi gelap (itulah mengapa dinamai "energi gelap", karena masih gelap pemahaman kita tentang energi ini).
Kembali lagi ke pertanyaan, mengapa tabrakan Bimasakti dan Andromeda bisa terjadi kalau alam semesta mengembang? Jawabannya, tabrakan galaksi terjadi dalam skala yang relatif kecil. Tarikan gravitasi yang kuat antara Bimasakti dan Andromeda mengalahkan energi gelap yang mencoba memisahkan mereka, dan pada akhirnya akan menyebabkan tabrakan terjadi.
Nah, seperti apa kira-kira suasana langit malam nantinya ketika Andromeda semakin dekat? NASA sudah membuat ilustrasinya, lho. Di bawah ini adalah ilustrasi kondisi langit hari ini, di mana Andromeda masih tampak sebesar Bulan purnama diameter sudutnya kalau diamati di langit yang gelap dan cerah:
Pemandangan di atas akan berubah dalam paling cepat 2 miliar tahun dari sekarang, ketika galaksi Andromeda sudah berada cukup dekat dengan Bimasakti menjelang tabrakan.
Seperti ini ilustrasi langit malam 2 miliar tahun lagi:
1,5 miliar tahun setelahnya, atau 3,5 miliar tahun dari sekarang, galaksi Andromeda akan semakin dekat.
Di langit malam, galaksi Andromeda akan mulai mengisi bidang pandang. Kita akan melihat bentangan Bimasakti yang bersanding dengan galaksi Andromeda. Bimasakti pun akan mulai menunjukkan distorsi karena interaksi gravitasi yang lebih ekstrem dari Andromeda.
Kira-kira seperti ini ilustrasinya:
Proses tabrakan pun akan dimulai pada 4-5 miliar tahun dari sekarang. Pada waktu tersebut, gas antarbintang di Bimasakti dan Andromeda akan mulai membaur. Langit malam akan lebih terang karena penggabungan ini akan memicu pembentukan bintang-bintang baru.
Semendung-mendungnya langit malam 4-5 miliar tahun lalu, kurang lebih tetap bisa melihat pemandangan seperti ilustrasi ini:
Setelah tabrakan dan penggabungan pertama, gravitasi antara galaksi Bimasakti dan galaksi Andromeda akan saling mengacaukan bentuk satu sama lain.
Nantinya, tidak akan ada lagi bentangan Bimasakti seperti yang saat ini bisa kita amati. Dalam 5 miliar tahun lagi, bentangan Bimasakti akan tampak lebih bengkok. Seperti ini ilustrasinya:
Proses penggabungan kedua galaksi pun terus berlanjut. Namun, memasuki 6 miliar tahun dari sekarang, kompleks nebula pembentuk bintang akan jauh lebih berkurang karena gas dan debu antarbintang telah habis secara signifikan dari fenomena pembentukan bintang ekstrem saat baru pertama saling bertabrakan.
Tentu saja tabrakan antara Bimasakti dan Andromeda tidak akan seperti tabrakan keras antara dua mobil yang terjadi dalam sekejap. Data Hubble menunjukkan bahwa dibutuhkan tambahan dua miliar tahun setelah pertemuan pertama untuk kedua galaksi ini sepenuhnya bergabung menjadi jenis galaksi baru.
Tambahan 2 miliar tahun artinya adalah 7 miliar tahun dari sekarang, gabungan galaksi Bimasakti dan Andromeda pun akan membentuk galaksi eliptika yang sangat besar dan terang. Minim debu dan gas, galaksi eliptika tidak akan aktif lagi membentuk bintang dan tidak ada nebula yang muncul di langit. Manusia yang hidup pada masa itu hanya akan melihat bintang-bintang tua di langit, kurang lebih seperti ini: