Sesuai namanya, hujan meteor Geminid akan muncul dari arah rasi bintang Gemini. Ya, setiap hujan meteor memiliki titik kemunculan, atau yang disebut titik radian. Dengan mengamati hujan meteor pada titik radiannya, kamu berpotensi melihat lebih banyak meteor.
Baiklah, mari kita kupas Geminid biar kamu lebih paham.
Apa itu Geminid, Dari Mana Asalnya?
Setiap hujan meteor memiliki asal muasal, bisa itu dari komet ataupun asteroid. Hujan meteor sendiri adalah fenomena masuknya meteoroid-meteoroid kecil dari luar angkasa. Ketika segerombolan meteoroid ini masuk ke Bumi, mereka akan dihadang oleh atmosfer planet kita. Gesekan antara meteoroid dengan atmosfer akan membuat mereka terbakar, maka disebut sebagai meteor.
Nah, karena jumlah meteornya ada begitu banyak, para astronom menyebutnya sebagai hujan meteor. Eits, tapi tenang, fenomena ini tidak seseram namanya kok. Meteor-meteor yang muncul ukurannya kecil-kecil, sehingga mereka akan terbakar habis di atmosfer sebelum bisa mencapai permukaan Bumi. Jadi, hujan meteor adalah fenomena yang sangat aman untuk diamati.
Dari mana asal muasal meteoroid-meteoroid tadi? Jawabannya adalah dari komet atau asteroid. Ketika kedua benda langit ini mendekati Matahari, radiasi dari Matahari akan menyebabkan mereka menguap. Material dari permukaannya pun akan terlepas, tertinggal di sepanjang jalur orbit yang dilalui sang komet atau asteroid. Pada waktu-waktu tertentu, Bumi kita akan melintasi bekas jalur orbit tersebut, sehingga hujan meteor bisa terjadi.
Tidak seperti kebanyakan hujan meteor lainnya, Geminid tidak berasal dari komet, tetapi berasal dari asteroid yang dinamai sebagai 3200 Phaethon. Asteroid ini membutuhkan waktu sekitar 1,4 tahun untuk mengorbit Matahari.
Kapan Bisa Diamati?
Hujan meteor Geminid sudah mulai aktif setiap tanggal 4 Desember. Namun, waktu terbaik untuk mengamatinya adalah pada puncaknya, yang akan terjadi pada tengah malam tanggal 14 Desember. Hujan meteor ini akan berakhir pada 16 Desember.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, titik radian hujan meteor ini ada di rasi bintang Gemini. Nah, rasi bintang ini sudah terbit di timur pada sekitar pukul 22.00 malam waktu setempat daerahmu. Walau begitu, saat terbaik untuk mengamati hujan meteor adalah mulai tengah malam, ketika kondisi langit udah benar-benar gelap. Kamu bisa menyaksikan hujan meteor semalaman sampai Matahari terbit.
Akan muncul 80-120 meteor per jam pada malam puncaknya. Namun, intensitas ini hanya berlaku kalau lokasi pengamatan kamu cerah dan bebas polusi cahaya.
Bagaimana Cara Mengamatinya?
Biasanya, kami sangat sering mendapatkan pertanyan, "Ke arah mana harus melihat?".
Jawaban sederhananya adalah, tidak ada arah tertentu. Meteor-meteor akan muncul secara acak dari segala penjuru langit. Kamu bahkan tidak perlu menemukan rasi bintang Gemini untuk melihat hujan meteor ini. Yang harus kamu lakukan adalah cukup berbaring di kursi santai, pakai jaket biar tetap hangat, dan amati langit semalaman.
Oh iya, kamu juga tidak memerlukan peralatan khusus untuk melihat hujan meteor. Simpan saja teleskopmu. Hal-hal yang paling dibutuhkan untuk melihat hujan meteor adalah langit yang cerah, banyak kesabaran, dan lokasi pengamatan yang jauh dari kota besar agar terhindar dari polusi cahaya yang berlebihan. Semakin gelap lokasi pengamatan, semakin banyak meteor yang bisa kamu amati.
Nah, itulah kiat-kiat untuk menyaksikan hujan meteor Geminid. Tahun 2020 ini prospek pengamatan hujan meteor Geminid sangat baik karena bertepatan dengan fase Bulan Baru, sehingga tidak ada cahaya Bulan yang membuat langit menjadi terang.
Semoga beruntung dan selamat berburu meteor!