Dalam astronomi, fenomena ini dikenal sebagai konjungsi, yaitu fenomena ketika dua atau lebih benda langit terlihat sedang berada di arah pandang yang sama di langit Bumi. Dengan begitu, Bulan akan menjadi pemandu kamu dalam menemukan planet Mars.
Fenomena ini sendiri bukan merupakan hal yang langka karena selalu terjadi sebulan sekali. Itu karena di langit Bumi, planet-planet terletak di sepanjang jalur ekliptika, dan setiap harinya Bulan melintasi jalur yang sama, sehingga selalu ada momen di mana Bulan akan "bertemu" planet-planet dalam pandangan dari Bumi.
Pada momen konjungsi ini, Bulan dan Mars akan terpisah sejauh sekitar 4° satu sama lain, atau setara dengan lebar 4 kali ujung jari kelingking. Pengamatan sendiri sudah bisa dilakukan segera setelah Matahari terbenam. Nantinya, kamu bisa melihat ke arah langit timur untuk menemukan Bulan dan Mars.
Pasangan kosmis ini kemudian akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 20.28 malam waktu setempat daerahmu, yaitu pada ketinggian 77° di atas cakrawala utara. Mereka akan terus bergerak semu ke barat, hingga sekitar pukul 01.57 dini hari mereka akan tenggelam di bawah 8° dari cakrawala barat.
Pada saat konjungsi nanti malam, Bulan akan muncul dengan magnitudo -12,4, letaknya akan berada di depan rasi bintang Cetus. Sementara Mars akan bersinar dengan magnitudo -1,3, letaknya akan berada di depan rasi bintang Pises.
Oh iya, karena jaraknya yang jauh dari Bumi, kenampakan Mars hanya akan seperti bintang merah terang saja, dengan diameter sudut selebar 15 detik busur. Kamu perlu menggunakan teleskop agar bisa melihat Mars lebih jelas.
Fenomena ini bisa diamati di seluruh Indonesia selama cuaca cerah. Selamat mengamati Bulan dan Mars!