Dari kabar yang berembus itu, kami melihat ada banyak sekali reaksi unik dari warganet. Salah satunya, ada yang tanya dengan sedikit sinis, "Buat apa sih LAPAN capek-capek cari alien? Mending buat hal yang lebih penting aja!"
Mohon maaf nih, kan namanya juga lembaga antariksa ya, mencari atau meneliti kehidupan luar Bumi jelas merupakan hal yang penting dalam dunia keantariksaan. Kecuali LAPAN ini adalah lembaga kesehatan, baru deh blas tidak ada hubungannya.
Di Indonesia sendiri, penelitian terhadap kehidupan luar Bumi memang masih minim. Jadi tidak heran kalau ada pengumuman bahwa LAPAN akan melakukan penelitian seperti ini bikin banyak orang bertanya-tanya apa tujuannya. Padahal, di AS sana, NASA sudah gencar mencari planet asing sejak tahun 1995 dengan Teleskop Antariksa Hubble andalannya.
Nah, baru sekarang ini nih Indonesia mulai melakukan gebrakan ilmiah dalam dunia sains untuk ikut melakukan penelitian serupa. Sudah pada paham dong kalau ciri negara maju itu salah satunya adalah yang menguasai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi? Negara kita sedang bergerak maju nih.
Dilansir dari Kompas.com, rencana LAPAN untuk meneliti kehidupan asing luar Bumi ini ternyata berhubungan dengan pembangunan Observatorium Nasional di Gunung Timau, NTT. Calon observatorium terbesar di Asia Tenggara ini rencananya akan selesai dibangun pada akhir tahun 2021 mendatang.
Observatorium Nasional ini nantinya akan memiliki perlengkapan yang sangat canggih untuk pengamatan alam semesta, seperti di antaranya adalah sebuah teleskop optik dengan diameter 3,8 meter, calon teleskop terbesar di Asia Tenggara. Ada pula dua teleskop survei langit berdiameter 0,5 meter, teleskop Matahari berdiameter 0,3 meter, serta dibangun juga teleskop radio.
Ditambah lagi, lokasi dibangunnya Observatorium Nasional ini kondisi langit dan area sekitarnya masih gelap gulita, area yang benar-benar cocok untuk melakukan penelitian astronomi.
Nah, menurut salah satu peneliti LAPAN Rhorom Priyatikanto, seperti dilansir Detik.com, beliau menuturkan rencana penelitian ini termasuk ke dalam pengamatan proyek objek transien. Sebentar, sebentar, apa sih objek transien itu?
Dalam astronomi, objek transien adalah objek langit yang cahayanya tidak tetap, sering muncul secara tiba-tiba, kemudian menghilang perlahan. Contoh objek transien adalah nova, supernova, Semburan Sinar Gamma, dan suar inti galaksi aktif.
LAPAN berencana untuk memulai penelitian terhadap objek transien ini pada awal tahun depan. Nah, planet asing termasuk dalam penelitian ini nih. Dengan kata lain, LAPAN akan mulai tuh untuk mencari dan mempelajari planet asing dengan lebih sistematis. Jadi bukan ajag-ijig cari alien ya.
Selama ini, dalam dunia astronomi, pencarian planet asing adalah hal yang cukup umum. Sampai artikel ini diterbitkan, sudah ada lebih dari 4.000 planet asing yang ditemukan dan dikonfirmasi keberadaannya oleh para astronom di seluruh dunia.
Meski begitu, tidak semua dari planet-planet asing ini yang merupakan planet mirip Bumi, sebagian besarnya adalah jenis planet raksasa gas mirip Jupiter. Nah, pencarian kehidupan asing bisa dilakukan pada jenis planet-planet bebatuannya saja.
Ditambah lagi, pencarian planet asing bukan bertujuan agar kita nantinya bisa pindah ke sana atau untuk mencari makhluk luar Bumi secara langsung, tetapi lebih untuk mempelajari karakteristik-karakteristik planet di alam semesta, belajar tentang bintang induknya, dan belajar tentang sejarah tata surya kita sendiri. Hal-hal tersebut memang tidak memiliki manfaat praktis bagi kehidupan kamu, tetapi memang itulah yang dipelajari dalam astronomi.
Kita seharusnya bangga mengetahui kalau Indonesia melalui LAPAN akan memulai penelitian menarik seperti ini. Dukung dan kalau bisa ikutlah berpartisipasi dalam proyek ilmuwan warga.
Dari luasnya alam semesta, yang mana lebih luas daripada yang pernah kamu pikirkan, planet yang benar-benar mirip Bumi dengan kehidupannya bukan tidak mungkin untuk eksis. Semua hanya masalah waktu untuk menanti "kontak pertama" kita dengan mereka.