Penjelasan sederhana untuk mengapa Mars berwarna merah adalah karena regolit, atau material permukaannya, mengandung banyak oksida besi, senyawa yang sama yang memberi warna merah pada darah dan karat di Bumi. Pertanyaannya sekarang, mengapa Mars memiliki begitu banyak zat besi, mengapa besi itu "teroksidasi", dan mengapa oksida besi tampak merah?
Dilansir dari Space.com, semuanya dimulai 4,5 miliar tahun yang lalu. Saat tata surya terbentuk, banyak planet yang terpapar zat besi. Elemen berat ini berasal dari inti sebuah bintang yang sudah lama mati, yang terus berputar-putar di dalam awan gas dan debu yang runtuh oleh gravitasinya sendiri dan pada akhirnya membentuk Matahari dan planet-planet di tata surya.
Sementara sebagian besar zat besi pada Bumi telah tenggelam ke intinya ketika planet kita masih berusia muda dan lebih cair dari kondisinya saat ini, para ilmuwan berpendapat akibat ukuran Mars yang lebih kecil (dan gravitasinya yang lebih lemah), zat besi yang berada di permukaannya tidak semuanya tenggelam ke intinya, tetapi masih melimpah juga ada di lapisan teratasnya.
Meski begitu, zat besi seharusnya tampak hitam mengkilat. Unsur ini hanya akan berwarna kemerahan jika telah terpapar oksigen, dan cukup oksigen untuk menjadi oksida besi(III), sebuah atom yang terdiri dari dua atom besi dan tiga atom oksigen. Nah, mengapa begitu banyak besi di permukaan Mars yang teroksidasi, atau bergabung dengan oksigen?
Sayangnya, para ilmuwan belum begitu yakin. Yang pasti, proses semacam pelapukan bisa jadi berperan untuk secara bertahap membuat karat besi di Mars.
Misalnya seperti fenomena hujan badai yang diperkirakan terjadi di Mars pada masa lalu yang telah mengikis besi dengan menumbuk regolit dengan atom oksigen yang dibebaskan dari molekul. Atau, oksidasi ini telah terjadi secara bertahap selama miliaran tahun, saat sinar Matahari memecah karbon dioksida dan molekul lain di atmosfer Mars, menghasilkan oksidan seperti hidrogen peroksida dan ozon.
Karena belum ada yang tahu penjelasan yang tepat, penyebab warna merah Mars masih menjadi misteri. Tetapi bagaimanapun, kita tahu bahwa permukaannya berkarat, senyawa oksida besi(III) tampak merah karena menyerap panjang gelombang biru dan hijau dari spektrum cahaya sambil memantulkan panjang gelombang merah.
Warna merah ini pun membuat Mars dinamai Mars, yang diambil dari nama dewa perang Romawi. Menurut kisah mitologinya, dewa perang sangat identik dengan darah yang berwarna merah. Di kebudayaan lain, orang Mesir menyebutnya "Her Desher" yang berarti "(sesuatu) yang merah", sementara astronom Tiongkok kuno menyebutnya "bintang api".
Sudahkah kamu mengamati Mars malam ini?