Dinamai sebagai 2020 SW, asteroid ini diperkirakan memiliki lebar antara 5 hingga 10 meter. Pada titik terdekatnya dengan Bumi hari ini, ia akan berada pada jarak 22.000 kilometer jauhnya. Dengan kata lain, asteroid ini tidak akan menabrak Bumi. Bahkan jika ia bertabrakan dengan planet kita, batu antariksa tersebut kemungkinan besar akan terbakar jauh di atmosfer atas Bumi sebelum bisa mencium permukaan.
"Ada sejumlah besar asteroid kecil seperti ini, dan beberapa di antaranya cukup sering mendekati planet kita seperti ini beberapa kali setiap tahun," kata Paul Chodas, direktur Center for Near-Earth Object Studies (CNEOS) di Laboratorium Jet Propulsion NASA, seperti dilansir laman resmi NASA.
Asteroid 2020 SW ditemukan pekan lalu, tepatnya pada 18 September 2020, ketika sekelompok astronom di Catalina Sky Survey yang berbasis di Arizona melihat sebuah objek yang bergerak mendekat.
Berkat pengamatan lanjutan yang dilakukan oleh CNEOS, seperti dilansir IFLScience, kita sekarang tahu bahwa objek tersebut adalah asteroid, yang mencapai titik terdekat dengan Bumi pada pukul 18.12 WIB sore ini di atas Samudra Pasifik bagian tenggara.
Setelah tahun ini, asteroid 2020 SW akan mencapai jarak terdekat dengan Bumi lagi pada tahun 2041 mendatang, yang mana pada saat itu kemungkinan orbitnya sudah lebih jauh daripada tahun ini, sehingga planet kita lebih aman lagi.
Meski begitu, asteroid 2020 SW bukan satu-satunya asteroid yang terbang bebas di luar angkasa. Masih ada ribuan bahkan ratusan juta asteroid lain di tata surya yang bahkan sebagian besarnya belum ditemukan dan ditentukan orbitnya.
Waspada selalu terhadap hoaks kalau-kalau ada yang mengatakan bahwa asteroid ini akan menabrak Bumi. Planet kita (masih) aman untuk saat ini.