Saran pencarian

Citra Terbaru Saturnus dari Teleskop Antariksa Hubble

Belahan Bumi utara saat ini bukan satu-satunya area di tata surya yang sedang berada di tengah musim panas. Belahan utara Saturnus juga sedang musim panas, dan baru-baru ini Teleskop Antariksa Hubble berhasil memotretnya.
Info Astronomy - Belahan Bumi utara saat ini bukan satu-satunya area di tata surya yang sedang berada di tengah musim panas. Belahan utara Saturnus juga sedang musim panas, dan baru-baru ini Teleskop Antariksa Hubble berhasil memotretnya.

Setiap tahunnya, Teleskop Antariksa Hubble yang berada di orbit rendah Bumi memang rutin memotret Saturnus. Hal ini bertujuan untuk mempelajari perubahan musiman yang terjadi pada sang planet bercincin.

Citra terbaru Saturnus tahun ini sendiri tampak lebih tajam bila dibandingkan dengan hasil jepretan Hubble pada Saturnus tahun lalu, bahkan lebih detail daripada pengamatan wahana antariksa Cassini yang ditempatkan pada orbit Saturnus beberapa tahun yang lalu.

"Sungguh sebuah hal yangg menakjubkan, dalam beberapa tahun terakhir ini, kita berhasil melihat perubahan musiman di Saturnus," kata ketua peneliti, Amy Simon, dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard, NASA, seperti dilansir IFLScience.com.

Satu hal yang paling mencolok dari citra terbaru Saturnus ini adalah perubahan warnanya, padahal dipotret dengan lensa Hubble yang sama dan teknik yang tentu saja juga sama.

Ini citra Saturnus pada tahun 2019 dari Hubble:
Dan ini wujud Saturnus dalam citra terbaru Hubble tahun 2020:
Saturnus tampak lebih berkabut pada citra terbaru tahun ini. Menurut para astronom, perubahan warna diyakini karena adanya kabut kemerahan yang menyebar di seantero Saturnus selama musim semi dan musim panas di sana.

Meski begitu, mekanisme pastinya belum diketahui secara pasti. Salah satu penjelasan yang paling mungkin adalah musim semi dan musim panas di Saturnus telah mengurangi jumlah es di atmosfer, sehingga mengeluarkan aerosol. Kemungkinan lain mengatakan bahwa peningkatan sinar Matahari pada musim panas di sana menghasilkan reaksi kimia dalam hidrokarbon di atmosfer, yang menciptakan kabut fotokimia yang menyelimuti setengah dari planet ini.

Dalam citra tahun 2020 ini, warna biru yang lebih intens juga terdeteksi muncul pada belahan selatan Saturnus, di mana kabut kemerahan mungkin hanya ada sedikit di sana. Warna kebiruan itu pun mirip dengan warna pusaran kutub heksagonal Saturnus yang unik selama musim dingin dan awal musim semi beberapa bulan yang lalu.

Saat Saturnus mengelilingi Matahari, berbagai area di planet ini mengalami perubahan tingkat pencahayaan dari Matahari. Saturnus memiliki kemiringan relatif terhadap orbitnya 27 derajat, mirip dengan Bumi kita yang miring 23 derajat. Satu orbit penuh mengelilingi Matahar membutuhkan waktu sekitar 30 tahun, sehingga setiap musim Saturnus berlansgung kira-kira 7,5 tahun, bukan 4 bulan seperti di Bumi.

Oh iya, bagaimana sih cara kerja Teleskop Antariksa Hubble untuk memotret benda langit? Kamu bisa lihat infografik di bawah ini:
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com