Info Astronomy - Selepas Matahari terbenam sore ini, 9 Maret 2020, akan terbit Bulan yang menjelang fase purnamanya untuk Maret ini. Apa yang menarik dari purnama? Selain fenomena gerhana Bulan, satu hal menarik lainnya adalah saat purnama berada di jarak terdekatnya dengan Bumi.
Para astronom sebenarnya menyebut fenomena tersebut sebagai Purnama Perigee, namun tampaknya lebih terkenal dengan istilah "Supermoon". Dalam astronomi, perigee adalah istilah untuk menyebut titik terdekat Bulan dalam orbit elipsnya mengelilingi Bumi. Lawananya adalah apogee, titik terjauh Bulan dari Bumi.
Fase Bulan purnama untuk Maret 2020 ini sendiri secara astronomis terjadi pukul 00:48 WIB tanggal 10 Maret 2020. Dengan begitu, kita sudah bisa melihat Bulan menjelang fase purnama sejak ia terbit tanggal 9 Maret 2020 ini sampai Matahari terbit esok hari.
Pada saat Bulan mencapai purnama malam ini, ia juga mencapai perigeenya, yakni sekitar 357.404 kilometer jauhnya dari Bumi. Jarak tersebut membuat purnama malam ini menjadi purnama perigee terdekat kedua sebelum purnama perigee terdekat tahun ini yang akan terhadi pada 8 April 2020, yang jaraknya sekitar 357.034 kilometer.
Sebaliknya, Bulan purnama terkecil dan terjauh tahun ini akan jatuh pada 31 Oktober 2020, pada jarak sekitar 406.166 kilometer dari Bumi. Dan karena Bulan purnama 31 Oktober nanti akan menjadi purnama kedua pada Oktober 2020, ia juga disebut sebagai Bulan Biru (hanya sebutannya saja, Bulan tidak akan benar-benar biru).
Seberapa besar purnama perigee malam ini? Dalam pandangan dari Bumi, Bulan malam ini akan berdiameter sudut sekitar 33'25". Untukmu yang tidak sering mengamati Bulan, kemungkinan besar akan sulit mengetahui seberapa besar kenampakan Bulan malam ini.
Semoga cuaca cerah ya!
Bulan Purnama 9 Maret 2020: Supermon Terdekat Kedua
Bulan purnama malam ini akan mencapai jarak sekitar 357.404 kilometer jauhnya dari Bumi, menjadikan ia sebagai supermoon terdekat kedua tahun ini.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com