Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Mengapa Mars Berwarna Merah?

Mars adalah salah satu planet tetangga kita. Tahukah kamu mengapa Mars berwarna merah?

Info Astronomy - Mars adalah salah satu planet tetangga kita. Di tata surya, ia adalah planet keempat dari Matahari dan planet terkecil kedua (setelah Merkurius). Tak hanya itu, Mars seolah menjadi planet primadona bagi penelitian para astronom. Namun, tahukah kamu mengapa Mars berwarna merah?

Di langit malam yang cerah, kita bisa melihat Mars yang kenampakannya mirip bintang yang berwarna kemerahan. Kenampakannya itulah yang membuat Mars banyak direpresentasikan dalam berbagai budaya manusia. Beberapa budaya percaya bahwa merah berarti kuat, itulah sebabnya planet ini dinamai "Mars", nama yang berasal dari Dewa Perang Romawi.

Dalam satu abad terakhir seiring dengan perkembangan teknologi, manusia telah berhasil melihat kenampakan Mars secara jelas, bahkan berhasil mendaratkan beberapa robot penjelajah di sana. Berdasarkan hasil penelitian dari robot-robot penjelajah itu, ternyata warna merah Mars berasal dari kehadiran iron oxide (besi oksida), mineral yang terdapat dalam debu yang menutupi hampir keseluruhan Mars.

Adalah robot penjelajah bernama Spirit and Opportunity, yang pada tahun 2004 silam mengambil sampel debu secara langsung di permukaan Mars untuk diteliti. Diketahui, debu yang mengandung besi oksida itu sangat halus dan mudah disebarkan oleh badai besar yang terjadi di Mars. Debu itu pula lah yang membuat langit Mars juga berwarna merah.

 Mengapa besi oksida menyebabkan warna merah? Di Bumi, besi oksida adalah elemen yang memberi warna merah pada karat dan darah pada tubuhmu.

Menariknya, lapisan debu yang mengandung besi oksida ini sangat tipis, biasanya hanya beberapa sentimeter. Ketika robot penjelajah Phoenix milik NASA menggali lapisan debu ini pada medio 2008, ditemukan bahwa permukaan di bawahnya sebenarnya adalah batuan vulkanik coklat, seperti halnya di Bumi.

Bumi juga memiliki banyak zat besi oksida, tetapi sebagian besar berada jauh di inti Bumi. Diperkirakan, Mars dulunya jauh lebih mirip dengan Bumi daripada sekarang. Tetapi ketika Mars kehilangan atmosfernya, gunung-gunung berapi di planet tetangga Bumi kita ini mendorong besi dari bawah dan meniupnya ke permukaan.

Jika suatu saat kita bisa berkunjung ke Mars, sehari-harinya kita akan melihat lingkungan yang merah kecokelatan, tanpa pohon, tanpa air.

Sumber:

  • Edelman, J. R. (2022). Why is Mars the “Red Planet”? A New, Novel Hypothesis on the Features of Mars and the Origin of the Asteroid Belt. Journal of Geography and Geology, 14(1).
  • De Blasio, F. V. (2018). Mysteries of Mars. Springer. 
  • Zubrin, R. (2008). How to live on Mars: a trusty guidebook to surviving and thriving on the red planet. Crown.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com