Sebelumnya perlu diketahui dulu nih, gerhana Matahari berbeda dengan gerhana Bulan yang bisa diamati di seluruh wilayah malam Bumi. Gerhana Matahari, untuk total atau cincin, hanya bisa diamati di wilayah yang dilalui jalur gerhana selebar 118 kilometer itu.
Pada 26 Desember 2019, jalur gerhana Matahari cincin akan dimulai dari Semenanjung Arab, melintasi Indonesia sebagai titik terbaik untuk mengamatinya, dan berakhir di Samudra Pasifik. Kurang lebih seperti ini:
Dari infografik di atas, hanya beberapa wilayah di Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan saja di Indonesia yang dilalui jalur gerhana Matahari cincin, melainkan wilayah lain hanya berkesempatan melihat gerhana Matahari sebagian.
Jakarta, misalnya, hanya kebagian sekitar 72% gerhana Matahari sebagian pada 26 Desember 2019 nanti, bukan gerhana Matahari cincin. Lengkapnya, wilayah-wilayah yang dilalui gerhana Matahari cincin adalah sebagai berikut:
- Siak (dan sekitarnya): Berkesempatan melihat 94% gerhana Matahari cincin. Gerhana akan dimulai pukul 10:20 WIB, puncak gerhana pukul 12:16 WIB, dan gerhana berakhir pukul 14:00 WIB.
- Sibolga (dan sekitarnya): Berkesempatan melihat 94% gerhana Matahari cincin. Gerhana akan dimulai pukul 10:14 WIB, puncak gerhana pukul 12:05 WIB, dan gerhana berakhir pukul 14:02 WIB.
- Pekanbaru (dan sekitarnya): Berkesempatan melihat 94% gerhana Matahari sebagian. Gerhana akan dimulai pukul 10:20 WIB, puncak gerhana pukul 12:14 WIB, dan gerhana berakhir pukul 14:12 WIB.
- Padang Sidempuan (dan sekitarnya): Berkesempatan melihat 94% gerhana Matahari cincin. Gerhana akan dimulai pukul 10:14 WIB, puncak gerhana pukul 12:07 WIB, dan gerhana berakhir pukul 14:05 WIB.
- Batam (dan sekitarnya): Berkesempatan melihat 94% gerhana Matahari cincin. Gerhana akan dimulai pukul 10:27 WIB, puncak gerhana pukul 12:24 WIB, dan gerhana berakhir pukul 14:18 WIB.
- Singkawang (dan sekitarnya): Berkesempatan melihat 93% gerhana Matahari cincin. Gerhana akan dimulai pukul 10:43 WIB, puncak gerhana pukul 12:43 WIB, dan gerhana berakhir pukul 14:30 WIB.
- Entikong (dan sekitarnya): Berkesempatan melihat 93% gerhana Matahari cincin. Gerhana akan dimulai pukul 10:48 WIB, puncak gerhana pukul 12:46 WIB, dan gerhana berakhir pukul 14:35 WIB.
- Tanjung Selor (dan sekitarnya): Berkesempatan melihat 93% gerhana Matahari cincin. Gerhana akan dimulai pukul 12:14 WITA, puncak gerhana pukul 14:10 WITA, dan gerhana berakhir pukul 15:45 WITA.
Selain dari wilayah-wilayah yang disebutkan di atas, maka saat puncak gerhana terjadi nantinya tidak akan melihat Matahari yang muncul bagaikan cincin, melainkan hanya seperti Matahari yang sedang digigit.
Oh iya, kalau kamu mau tau jam berapa peristiwa gerhana Matahari yang terjadi di wilayah lainnya yang tidak disebutkan, kamu bisa klik di sini.
Prospek Cuaca
Tantangan terbesar yang akan dihadapi para pengamat gerhana pada 26 Desember 2019 nanti tentu saja adalah cuaca. Memasuki musim penghujan, awan kemungkinan akan menutupi sebagian besar wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Kemungkinan langit cerah saat gerhana nanti terjadi adalah di Semenanjung Arab atau India selatan. Menurut Xavier Jubier, ahli gerhana dari Kelompok Kerja Gerhana Matahari di International Astronomical Union, “Pertimbangan terpenting untuk melihat gerhana Matahari ini adalah di wilayah Semenanjung Arab.”
Berdasarkan peta perkiraan cuaca di atas yang diambil dari situs web Solar-eclipse.info, wilayah Indonesia pada 26 Desember 2019 tampak buram dengan warna kemerahan, yang artinya berpotensi tertutup awan tebal.
Menurut Kalastro.id, wilayah di Indonesia yang memiliki potensi berawan lebih rendah adalah di Pulau Simeulue sampai ke pesisir barat Sumatera Utara dan di pesisir timur Kalimantan Utara sampai ke Pulau Miangas. Namun, wilayah-wilayah tersebut cukup sulit untuk dijangkau sehingga perlu persiapan perjalanan yang matang.
Selamat berburu gerhana!